Kamis, 09 Mei 2013
ASBABUN NUZUL (Sebab-sebab turunnya) SURAT AL-FATIHAH
Sebagaimana diriwatkan oleh Ali bin Abi Tholib mantu Rosulullah Muhammad saw: “Surah al-Fatihah turun di Mekah dari perbendaharaan di bawah.‘arsy’”
Riwayat lain menyatakan, Amr bin Shalih bertutur kepada kami: “Ayahku
bertutur kepadaku, dari al-Kalbi, dari Abu Salih, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nabi berdiri di Mekah, lalu beliau membaca, Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala.puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..Kemudian orang-orang Quraisy mengatakan,
“Semoga Allah menghancurkan mulutmu (atau kalimat senada).”
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rosulullah saw. bersabda saat Ubai bin Ka’ab membacakan Ummul Quran pada beliau, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan semisal surat ini di dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran. Sesungguhnya surat ini adalah as-sab’ul matsani (tujuh kalimat pujian) dan al-Quran al-’Azhim yang diberikan kepadaku.”
Surat Al-Fatihah yang merupakan surat pertama dalam Al Qur’an dan terdiri dari 7 ayat adalah masuk kelompok surat Makkiyyah, yakni surat yang diturunkan saat Nabi Muhammad di kota Mekah.
Dinamakan Al-Fatihah, lantaran letaknya berada pada urutan pertama dari 114 surah dalam Al Qur’an. Para ulama bersepakat bahwa surat yang diturunkan lengkap ini merupakan intisari dari seluruh kandungan Al Qur’an yang kemudian dirinci oleh surah-surah sesudahnya.
Surah Al-Fatihah adalah surah Makkiyyah, yaitu surah yang diturunkan di Mekkah sebelum
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surah ini berada di urutan pertama dari surah-surah dalam Al-Qur’an dan terdiri dari tujuh ayat. Tema-tema besar Al Qur’an seperti masalah tauhid, keimanan, janji dan kabar gembira bagi orang beriman, ancaman dan peringatan bagi orang-
orang kafir serta pelaku kejahatan, tentang ibadah, kisah orang-orang yang beruntung karena taat kepada Allah dan sengsara karena mengingkari-Nya, semua itu tercermin dalam ekstrak surah Al
Fatihah.[1]
NAMA-NAMA LAIN SURAT AL-FATIHAH
Dinamakan surah Al-Fatihah — yakni Fatihatul Kitab — hanya secara tulisan, dengan surah ini bacaan Shalat dimulai. Surah ini disebut juga Ummul Kitab menurut Jumhur Ulama, seperti yang dituturkan oleh Anas, Al Hasan, dan Ibnu Sirin.
Didalam sebuah Hadits Shahih pada Imam Turmuzi dan dinilai shahih olehhnya, Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Alhamdu lillahi rabbil 'alamina adalah Ummul Qur'an, Ummul Kitab, Sab'ul Masani, dan Al-Qur'anul 'Azim."
Al-Fatihah disebut pula Alhamdu, juga disebut Assalat karena berdasarkan sabda Rasul dari Allah mengatakan :
"Aku bagikan shalat antara aku dan hambaku, menjadi dua bagian. Apabila seorang hamba mengucapkan,"Alhamdu lillahi rabbil 'alamin, maka Allah berfirman bahwa hambaku telah memujiku." ( hadis)
Surah Al-Fatihah disebut juga Salat karena ia merupakah syarat dalam shalat. Surah Al-Fatihah disebut juga Syifa, seperti yang disebutkan didalam riwayat Ad-Darimi melalui Abu Sa’id secara marfu'. Yaitu :
"Fatihatul Kitab ( surah Al-Fatihah ) adalah obat penawar bagi segala jenis racun."
Surah Al-Fatihah juga dikenal dengan Ruqyah, seperti yang disebutkan didalam Hadits Abu Sa'id yang shahih, pada saat beliau membacakannya untuk mengobati seorang laki-laki sehat ( yang tersengat kalajengking ). Rsulullah SAW bersabda kepada Abu Sa'id ( Al Khudri ).
"Siapakah yang memberitahumu Bahwa Surah Al-Fatihah adalah Ruqyah?"
Asy Syabi meriwayatkan sebuah asar melalui Ibnu Abbas, bahwa Ia menamakannya Assasul Qur'an (fondasi Al-Qur'an). Ibnu Abbas mengatakan bahwa Fondasi Al-Qur'an adalah Bismilahi rahmanii rahiim.
Sufyan Ibnu Uyaynah menamakannya Al-Waqiyah, sedangkan Yahya Ibnu Kasir menamakannya Al-Kafiyah. Karena surah Al-Fatihah sudah mencukupi tanoa selainnya. Sedangkan surah selainnya tidak mencukupi tanpa Surah Al-Fatihah. Seperti yang disebutka sebuah Hadits berpredikat Mursal dibawah ini,
"Ummul Qur'an merupakan pengganti dari yang lainnya, sedangkan selainnya tidak dapat dijadikan sebagai penggantinya."
Surah ini dinamakan pula As-Salah dan Al-Kanz, kedua nama ini disebutkan oleh Az-Zamakhsyari dalam kitab Kasysyaf.
HADIS-HADIS YANG MENERANGKAN KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH
Imam Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Hambal didalam kitab musnadnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Sa'id dari Syu'bah yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Khubaib Ibnu Abdur Rahman dari Hafz Ibnu Asim dari Abu Sa'id Ibnul Ma'la ra. Yang menceritakan :
"Aku sedang shalat, kemudian Rasulullah SAW memanggilku tetapi aku tidak menjawabnya hingga aku selesai dari shalatku lalubaku datang kepadanya dan Ia bertanya "Mengapa engkau tidak segera datang kepadaku?, aku menjawab 'Wahai Rasulullah sesungguhnya aku sedang shalat' Rasulullah SAW bersabda "Bukankah Allah SWT telah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan Rasulnya apabila Rasul kalian menyerukan suatu yang memberi kehidupan kepada kalian (Al Anfal: 24). Kemudian Rasulullah SAW Bersabda : " Sesungguhnya aku benar-benar akan mengajarkanmu surat yang paling besar di dalan Al-Qur'an sebelum kamu keluar dari mesjid ini." Lalu beliau memegang tanganku ketika beliau hendak keluar dari mesjid, aku bertanya, "Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau telah mengatakan kepadaku bahwa engkau akan mengajarkan kepadaku surat Al-Qur’an yang paling agung. Beliau menjawab "Ya, Alhamdulilahi rabbil 'alamin adalah Sab'ul Masani dan Al-Qur'anul 'Azim yang diturunkan kepadaku."
Demikian pula seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Musaddad dan Ali Ibnul Madini l, keduannya dari Yahya Ibnu Sa'id Al-Qattan, dengan lafaz yang sama. Imam Bukhari pun meriwayat kan Hadis ini pada bagian lain daam tafsirnya. Dan diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah dari berbagi jalur melalui Syu'bah dalam lafaz yang sama.
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Nasa'i secara bersamaan, dari Abu Ammar Husein Ibnu Hurayyis, dari Al-Fadl Ibnu Musa, dari Abdul Hamid Ibnu Ja'far, dari Al-Ala dari ayahnya, dari Abu Hurairrah, dari Ubay Ibnu Ka'ab tang menceritakan bahwa rasulullah SAW bersabda : " Allah tidak menurunkan didalam kitab Taurat tidak pula didalam kitab Injil hal yang semisal Ummul Qur'an, ia adalah As Sab'ul Masani dan ia terbagi antara Aku ( Allah ) dan hamba-Ku menjadi dua bagian."
Imam Muslim didalam kitab shahih-nya dan Imam Nasa'i didalam kitab sunan-nya telah meriwayatkan dari hadis Abul Ahwas Salam Ibnu Salim dari Amman Ibnu Zuraiq, dari Abdullah Ibnu Isa Ibnu Abdur Rahman Ibnu Abu Laila, dari Sa'id Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW. Yang saat itu sedang bersama malaikat Jibril, tiba-tiba Jibril mendengar suara gemuruh diatasnya, laly Jibril mngangkat pandangannya kelangit dan berkata, ’Ini adalah suara pintu langit terbuka, pintu ini sama sekali belum pernah terbuka’ lali turunlah seorang malaikat dan langsung datang kepada Nabi SAW. dan berkata :
"Bergembiralah dengan dua cahaya yang telah diberikan kepada-mu, tiada seorang nabi pun sebelummu yang pernah diberi keduannya, yaitu fatihatul kitab dan ayat-ayat terakhir sirat Al-Baqarah, tidak sekali-kali kamu membaca satu huruf darinya, melainkan pasti kamu diberikan (pahala)nya"
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siaa shalat tanpa membaca Ummul Qur'an didalamnya, maka shalatnya khidaj - sebanyak tiga kali - yakni tidak sempurna"[2]
Sumber artikel :
1. Belajar-islamic.blogspot.com
2. Surat Al-Fatihah - Tafsir Ibnu Katsir
mantab ...
BalasHapusSayangnya kita tidak sezaman dgn Zaman Rasulullah atau sahabat, sehingga pada gilirannya, kita menerima berita tentang semua ilmu-ilmu keagamaan harus melalui estafet para penerus Risalah agama ini.Dari cara seperti ini,bila saja di antara kita memunculkan berbagai klaim - semisal kontroversi pemahaman - sebaiknya jangan dijadikan titik perselisihan yang kemudian meluas menjadi lepasnya persatuan Islam, sehingga satu kelompok menyalahkan yang lain, dan kelompok lainnya merasa hanya dialah yang benar (dgn cara menyatakan pihak lawannya orang sesat, kafir atau murtad. Sepanjang berita (ilmu/faham itu dimunculkan oleh manusia (termasuk ilmu Alhadits) kontroversi akan tetap bisa saja muncul. contoh kongkritnya adalah tersisirnya hadits shahih dan hadits dha'if. Oleh karena itu, bila berbagai jenis ilmu yang muncul setelah dikodifikasikannya Alquran, teranalisis oleh orang/kelompok yang ingin mencari kebenaran, jadikanlah hal tsb sebagai pembuka kajian ilmiah. Tidak seperti sebagaimana yang sekarang terjadi. Bila muncul sesuatu yang tidak lazim, lalu langsung saja memvonisnya sebagai sesuatu lawan atau musuh kelompknya. Disinlah perlunya Islam harus mempertajam penelitian dan pengembangan.
BalasHapusSulit untuk memahami bahwa semua ayat-ayat dalam surah Alfatihah adalah kalam ilahi. Semisal ayat-ayat, ke 5 dan ke 6: Hanya kepada Mulah kami menghambakan diri dan hanya kepadaMulah kami minta pertolongan. Tunjukkanlah kepda kami, jalan yang lurus (benar). Mungkinkah Allah mengungkapkan kalimat-kalimat tersebut?. Berbeda dengan doa Rabbanaa aatinaa fiddunya hasnah wafil aakhirati hasanah waqinaa 'adzabannarr, karena sebelum nya ada kata kalimat wa minhum man yaquluu: Rabnaa........ Karena itu, demikianlah perlunya pengembangan cara berfikir kaum muslimin.
BalasHapusKarena surat ini begitu agung dan mulia, Allah mewajibkan hamba-hamba-Nya membacanya di setiap rak’at dalam shalat mereka baik shalat fardhu maupun sunat. Di surat tersebut Allah mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya bagaimana mereka memuji dan menyanjung-Nya, lalu mereka meminta kepada Tuhan mereka segala yang mereka butuhkan.
HapusSaudara ku Jangan Terbersit dihati untuk meragukan Al quran..Islam Sudah sempurna.Al quran (Al-Maidah:3)...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
*Al quran sedah menyempurnakan Ajaran dan ayatnya* Manusia yang tidak sempurna didalam akal,ilmu dan didalam memahami Al quran.
Allah berfirman:
Shalat itu dibagi dua, setengah untuk-ku dan setengah lagi untuk hamba-Ku.
Untuk Hamba-Ku adalah apa yang dia pinta.
Apabila hamba Membaca _Alhamdulillah ...., Allah berfirman: Hambaku telah memuji-Ku,
Apabila hamba membaca Ar-Rahmaanir rahiim,Allah berfirman: Hambaku telah menyanjung-Ku,
Apabila hambaku membaca Maaliki Yaumiddin,maka Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungan-Ku,
Apabila Hamba membaca Iyyaakana'budu wa iyyaka nasta'in,maka Allah berfirman
*Ini adalah dua bagian antara Aku dan hamba-Ku, maka hambaku adalah apa yang dia pinta,*(ITULAH DOA YANG SANGAT DI HARAPKAN OLEH SEORANG HAMBA)* YANG DIKABULKAN OLEH ALLAH KARENA KEIKLASAN HATI DIDALAM SHOLAT.
JANGAN PERNAH MERAGUKAN AL QURAN ,
aki adnani.
Hapusu tafsirin sendiri tuh ayat?, ngawuur
bisa keblinger ente.
jangan coba2 tafsirin ayat sendiri (gurunya setan).
Walaupun kita tidak sezaman dengan Rasulullah s.a.w. , kelebihan kita ialah, kita adalah umat yang paling dirindui baginda kerna kita tak bertemu baginda tapi kita beriman pada baginda dan mengamalkan sunnahnya, semoga kita terus maju menjadi umatnya hingga kita bertemu baginda di pintu syurga....
BalasHapuscopy paste atau dari pemahaman?
BalasHapuscopy paste atau dari pemahaman?
BalasHapusSudahlah kita tk perlu memlersilihkan pemahaman masing2,kita hanya berbuat baik kepada SIAPAPUN dn tk saling menyalahkan, kita menjalankan ilmu yg kita pahami, dn terus selalu mencari ilmu sampai datang nya ajal menjemput
BalasHapusCopas doang. TIdak ada klimaks sejarahnya. Menuh-menuhin seachlist-nya google aja
BalasHapusCopas doang. TIdak ada klimaks sejarahnya. Menuh-menuhin seachlist-nya google aja
BalasHapusItulah gunanya Google. Tujuan mencari keterangan soal Surah Al Fatihah ini sebagai tanda peduli utk ambil tahu.Apa kah anda terganggu kerna penerangan Surah Al Fatihah ini?
Hapusalhamdulillah...dengan adanya penerjemahan ini dapatlah menambah wawasan bagi setiap umat.
BalasHapus