Pertanyaan diatas adalah salah satu dari sekian HUJATAN para Islamfhobia (penghujad Islam) guna menyesatkan umat Islam, yang sesungguhya itu timbul karena keDENGKIAN dan keBUTAAN mereka akan Islam...
Saya akan coba memberikan Jawaban LOGIS perihal tersebut...
Ada beberapa hal yg harus di telaah lebih dalam sebelum menuding sesuatu yg dianggap "masalah" agar tidak terkesan sebagai TUDINGAN MEMBABI BUTA dan akhirnya membongkar bahwa penuding hanya dengki terhadap Islam sehingga berasumsi yg bukan-bukan.
1. Gagalnya Penyaliban
Sebelum menjawab kita lihat dahulu Sejarah Hukuman Salib
Salib (Yun = stauros atau skolops; Lat = crux simplex) dimengerti sebagai dua balok kayu yang bersilang membentuk sudut 90 derajat, sehingga terbagi dalam empat arah.
Salib adalah alat hukuman mati yang ngeri dan memalukan. Maka, tidaklah mengherankan kalau Cicero, sastrawan Roma menyatakan bahwa kata “salib” mesti dijauhkan dari tubuh, bahkan dari pikiran, mata, dan telinga warga Romawi. Demikian pula Paulus mengatakan, bahwa salib Kristus, bagi orang- orang Yahudi adalah “batu sandungan” dan bagi orang bukan Yahudi adalah “kebodohan” ( 1Kor 1:23; bdk Gal 5:11).
Hukuman mati ini berasal dari negeri Persia, kemudian diambil alih oleh Yunani, dan sejak perang dengan Kartago, orang Roma pun menggunakan hukuman salib. Oleh bangsa Romawi salib dijadikan alat hukuman yang paling kejam terhadap para budak dan orang-orang asing (terutama jajahan) yang memberontak. Kedua tangan si terhukum direntang, dipaku dan / atau diikat pada balok horisontal (patibulum), sedangkan kakinya pada balok vertikal (stipes). Kemudian salib dipancang ke tanah, sementara si terhukum dibiarkan tergantung sampai mati. Konon, hukum Yahudi menentukan bahwa para pemuja berhala, penghojat, dan pemberontak dirajam dengan batu dan digantung pada sebuah tiang. Mereka dibiarkan mati secara mengerikan karena dipandang sebagai yang terkutuk oleh Allah. Dan agar tidak menajiskan, maka mayat mereka segera dikuburkan (Ul 21:23; bdk Gal 3:13). — http://www.muslimsays.com/2012/09/sejarah-hukum-salib-dari-masa-ke-masa.html?m=1
(—Dengan mengetahui bahwa sejarah salib adalah Hukuman keji dan brutal seperti diatas, maka, apakah Allah rela mengorbankan Rasul-Nya (Isa a.s.) disalib ??
Saya rasa tidak!! Allah memberikan hak dan keistimewaan terhadap Rasul-Nya melebihi para Nabi.
Isa a.s. dijatuhi hukuman salib oleh karena Beliau menjadi ancama bagi Bani Israel sehingga beliu dikenakan hukuman tersebut. Sangat tidak mungkin seorang Rasul dimatikan berbarengan dan dengan cara sebagaimana PENJAHAT dimatikan. (Yg percaya penyaliban menjadikan penebus dosa umat manusia adalah kebodohan mendasar)
2. Berarti Allah menipu donk?
Kegagalan penyaliban Isa seperti yg sudah dipaparkan sudah jelas dan dapat diterima logika. Mengenai Allah menipu, itu tidak lebih dari klaim main sikut, tapi penyikut tidak tahu apa yg disikutnya...!!
Allah telah memberikan petunjuk kepada Manusia mengenai eksistensinya melalui firman-Nya dan para utusannya, itulah salah satu bukti kongkrit bahwa Allah benar adanya. Bagaimana mungkin Allah melakukan tipu daya tanpa sebab musabab... Allah memberikan satu petunjuk.
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Ali-Imran: 54)
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (Al-Anfaal: 30)
Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya. (Ath-Thur : 42)
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (Ash-Shaaf : 8)
Dari ayat diatas jelas bahwa Allah membalas tipu daya mereka (orang-orang kafir) yg sesungguhnya adalah itu tipu daya orang2 kafir sendiri... maka dengan ini kisah penyaliban Isa pun bisa dikorelasikan serupa hal ini..
Allah berfirman,
".... dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah," (an-Nisaa : 160)
Orang-orang kafir selalu saja menghalangi Manusia dari jalan Allah dalam berbagai bentuk, termasuk tipu daya... Orang2 yahudi mengatakan bahwa Isa menyatakan bahwa ia mengaku2 sebagai Allah seperti dalam bibel (yohanes 10 : 30). Sebab itulah ia dijatuhi hukuman salib.. jika kita teliti, sebenarnya yahudi tidak menerima Isa sebagai utusan karena mengancam kedudukan mereka walaupun mereka percaya bahwa Isa adalah utusan SEBAB TIPU DAYA tersebutlah Isa dijatuhi hukuman salib... dan oleh karenanya pula Allah membalas tipu daya mereka dengan cara DIGAGALKANNYA KASUS PENYALIBAN ISA,
dan karena ucapan mereka:` Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. An-Nisaa :157)
Sejauh ini orang-orang kafir selalu saja digagalkan ketikan membuat suatu tipu daya terhadap para rasulnya (Isa) pun Muhammad yang akan dibunuh oleh orang-orang kafir tersebut. Namun Allah dengan segala Kebesarannya membalas tipu daya mereka akibat tipu daya yang mereka (orang-orang kafir) buat sendiri. Jadi, apa ada yang salah jika Allah membalas tipu daya itu karena tipu daya mereka (orang-orang kafir) sendiri ??
Saya fikir tidak salah,, karena dengannya Allah sangat Maha Pengasih dan Pemurah. Sebab, bayangkan saja jika Allah seandainya menghancurkan mereka dengan Sehancur-hancurnya seperti umat sebelum mereka. Artinya Allah sudah memberikan mereka kesempatan yang panjang agar mereka menilai mana yang benar mana yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar