Senin, 15 Juli 2013

Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 120 Dan 125

Ayat 120, yaitu firman Allah ta'ala,

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (al-Baqarah: 120)

Sebab Turunnya Ayat

Ats-Tsa'labi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Dulu orang-orang Yahudi Madinah dan orang-orang Nasrani Najran berharap agar Rasulullah shalat menghadap ke arah kiblat mereka. Ketika Allah mengubah kiblat ke arah Ka'bah, mereka pun tidak suka dan putus asa untuk membuat beliau mengikuti agama mereka. Maka turunlah firman Allah ta'ala ,

'Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu....'"
____________________________

Ayat 125, yaitu firman Allah ta'ala,

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud." (al-Baqarah: 125)

Sebab Turunnya Ayat

Al-Bukhari dan yang lainnya meriwayatkan dari Umar, dia berkata, "Secara tidak sengaja, tiga hal yang saya katakan sesuai dengan firman Allah.

[Pertama], ketika saya berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, coba kita jadikan tempat berdiri Nabi Ibrahim sebagai tempat shalat.' Maka turunlah firman Allah,

'Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat." (al-Baqarah: 125)

[Kedua], ketika saya berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang mendatangi para istrimu ada orang yang baik dan ada juga yang jahat. Coba seandainya engkau perintahkan mereka untuk memakai hijab.' Maka turunlah ayat hijab.

[Ketiga], pada suatu ketika para istri Rasulullah melampiaskan rasa cemburu mereka kepada beliau. Maka saya katakan pada mereka, 'Bisa-bisa Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian.' Maka, turunlah firman Allah dalam hal ini." (15)

Riwayat di atas mempunyai jalan periwayatan yang banyak, di antaranya sebagai berikut.

Pertama, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari Jabir, dia berkata, "Ketika Nabi saw. melakukan tawaf, Umar berkata kepada beliau, 'Apakah ini tempat berdiri ayah kami, Ibrahim?' Beliau menjawab, 'Ya'. Umar kembali bertanya, 'Mengapa tidak kita jadikan tempat shalat?' Maka Allah menurunkan firman-
Nya,

'Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat.'" (al-Baqarah: 125)

Kedua, Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Amr bin Maimun dari Umar ibnul-Khaththab bahwa dia berdiri di tempat berdirinya Nabi Ibrahim, lalu dia bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, bukankah kita sedang berdiri di tempat berdirinya Kekasih Tuhan kita?" Rasulullah menjawab, "Benar." Maka Umar bertanya lagi, "Mengapa tidak kita jadikan tempat untuk shalat?" Lalu tidak lama dari itu turnlah firman Allah,

"Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat." (al-Baqarah: 125)

Secara zhahir dari riwayat ini dan yang sebelumnya bahwa ayat tersebut turun pada haji wada'.
________________________________________________________

15. HR Bukhari dalam Kitaabush Shalat, No. 402, Muslim dalam Kitabu Fadhaa'ilish Shahaabah, No. 2399.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar