Jumat, 31 Mei 2013

MENGAPA NONMUSLIM DISEBUT KAFIR?



Kafir berasal dari kata KUFR, yang berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam terminologi Islam, kafir berarti orang yang mengingkari kebenaran Islam dan orang yang menolak Islam.
jika seorang nonmuslim merasa terhina bila disebut kafir, itu karena ia belum paham dengan Islam. jika dia sudah memahami Islam dan terminologi Islam pastilah ia akan menghargai Islam dalam perspektif yang lebih tepat.


Di dalam Al-Qur'an , kitab suci agama Islam, kata kafir dan variasinya digunakan dalam beberapa penggunaan yang berbeda:

› Kufur at-tauhid (Menolak tauhid ): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman". ( Al-Baqarah ayat 6)

› Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la
takfurun). ( Al-Baqarah ayat 152)

› Kufur at-tabarri (melepaskan diri) Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia;
ketika mereka berkata kepada kaum mereka:

"Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami
ingkari (kekafiran)mu (kafarna bikum)..." (Al-Mumtahanah ayat 4)

› Kufur al-juhud: Mengingkari sesuatu

..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)

› Kufur at-taghtiyah: (menanam/mengubur sesuatu)

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara
kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). ( Al-Hadid 20)

Kamis, 30 Mei 2013

Hijab dan Keutamaannya

HIJAB

Hijab ( bahasa Arab : ﺏﺎﺠﺣ ħijāb ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara negara Barat, kata "hijab" lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam , hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.

Jilbab dalam Tafsir Jalalain diartikan sebagai kain yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.

Jauhari dalam Ash Shihah mengatakan jilbab adalah kain penutup tubuh wanita dari atas sampai bawah.

Menurut Muhammad Nashiruddin Al
Albany kriteria jilbab yang benar
hendaklah menutup seluruh badan,
kecuali wajah dan dua telapak, jilbab
bukan merupakan perhiasan, tidak
tipis, tidak ketat sehingga
menampakkan bentuk tubuh, tidak
disemprot parfum, tidak menyerupai
pakaian kaum pria atau pakaian
wanita-wanita kafir dan bukan
merupakan pakaian untuk mencari
popularitas diri. ( Kitab Jilbab Al-Marah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunnah, oleh : Syaikh Al-Albany)

Sebagai seorang muslimah, bagaimana sikap aanda dalam Hijab tersebut ??

Hijab memiliki keutamaan, seeb itulah Allah SWT memerintahkan seorang perempuan agar berHijab.

KEUTAMAAN HIJAB

1. Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)

Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nur: 31)

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah.” (QS. Al Ahzab: 33)

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

2. Hijab itu Iffah (Kemuliaan).

Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ’Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindar dan menahan diri dari perbuatan dosa, karena itulah Allah menjelaskan manfaat dari hijab ini, “karena itu mereka tidak diganggu.” Ketika seorang muslimah memakai hijabnya dengan benar maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa godaan dan timbulnya minat untuk melakukan kejahatan bagi mereka.

3. Hijab itu kesucian.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak melihat keindahan tubuh wanita lebih jelas dan lebih nampak. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya,

Allah berfirman:

“Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32)


4. Hijab adalah pelindung.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

5. Hijab itu adalah ketakwaan.

”Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)

6. Hijab menunjukkan keimanan.

Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah
berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman, sebagaimana firmannya,

”Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31),

juga firman-Nya:

”Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).

7. Hijab adalah haya' (rasa malu)

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali: Jika kalian tidak malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”

“Malu itu adalah bagian dari iman dan
iman itu di surga.”

“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”

Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!

8. Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).

Hijab berbanding dengan perasaan cemburu yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya. Betapa banyak pertikaian yang terjadi karena wanita, betapa banyak tindakan buruk yang terjadi kepada wanita serta betapa banyak seorang lelaki gagah yang menjadi rusak karena wanita. Wahai para wanita jagalah aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita yang terhormat! Wahai para lelaki perintahkanlah kepada keluargamu untuk menutup auratnya dan cemburulah kepada orang-orang dekatmu yang membuka auratnya di hadapan orang lain karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak mempunyai perasaan cemburu!.

BATAS AURAT WANITA

Batas aurat wanita adalah wajah dan telapak tangan sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Hadis riwayat Aisyah r.a., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi).

Semoga manfaat,

Sumber :
1. wikipedia.org/
2. thesilentpoetess.blogspot.com

Selasa, 28 Mei 2013

Respn Quest KATA " KAMI "


Mengapa Al-Qur’an menggunakan lafal “Nahnu” ( Kami ) ketika berbicara tentang Allah ??

JAWAB :

Orang yang berbicara dengan bahasa arab akan mengetahui bahwa bentuk jamak ( plural ) seperti “Nahnu” dan “Na” yang berarti “Kami” digunakan untuk dua orang atau lebih, Namun tidak selalu kata “Kami” digunakan untuk itu, terkadang juga digunakan untuk Individu yang Agung atau diAgungkan sebagai indikasi keAgungannya.

Konteks ini disesuaikan dengan subjek dan topik pembicaraannya. Dzat Allah memilki hak prerogratif mutlak terhadap kebesaran dan keAgungan. Jadi, penggunaan kata “Kami” didalam Al-Qur’an karena aspek tersebut.

Banyak sekali dalil yang menunjukan ke-esaan Allah, baik dari segi Dzat, sifat, atau perbuatan-perbuatan-Nya. Semua itu bahkan merupakan landasan pokok Islam. Sekarang pun kalau kita lihat dalam undang-undang atau peraturan yang dibuat oleh seorang Raja atau presiden, kata ganti Kami masih sering dipakai untuk mewakili kata saya.

Sabtu, 25 Mei 2013

kode etik bergaul dengan non muslim


Tulisan di bawah ini merupakan butir-butir penjelasan dari Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid tentang kode etik dan adab berinterkasi dengan non muslim. Kami memandang perlu untuk menerbitkannnya karena masih ada sebagian kaum muslimin yang terlalu “longgar” dalam bergaul dengan non muslim hingga melampaui batas-batas syara’ dan sebaliknya ada yang terlalu “ketat” hingga bersikap zhalim terhadap mereka. Padahal Islam mengajarkan sikap pertengahan dan adil. Berikut ini penjelasan beliau :

Al-Hamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, (prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam berinteraksi dengan non muslim) adalah:

1. Islam adalah agama rahmat dan agama keadilan.

2. Kaum muslimin diperintahkan untuk mendakwahi kalangan non muslimin dengan cara yang bijaksana, melalui nasihat dan diskusi dengan cara yang terbaik. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
"Janganlah engkau berdebat dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara yang terbaik, kecuali orang-orang yang zhalim di antara mereka.."

3. Agama yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
"Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imrân : 85)

4. Kaum muslimin harus memberi kesempatan kepada orang-orang non muslim untuk mendengar firman Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
"Dan jika seseorang dari orang-orang musyirikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui" (at-Taubah: 6)

5. Kaum muslimin harus membedakan antara masing-masing non muslim dalam pergaulan; yaitu membiarkan mereka yang bersikap membiarkan kaum muslimin (tidak memerangi), memerangi mereka yang memerangi, dan menghadapi yang sengaja menghalangi tersebarnya dakwah Islam di muka bumi.

6. Sikap kaum muslimin terhadap non muslim dalam soal cinta kasih dan kebencian hati, didasari oleh sikap mereka terhadap Allah subhanahu wata’ala. Karena orang-orang non muslim itu tidak beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, menyimpang dari agama Allah subhanahu wata’ala dan membenci kebenaran (Islam), maka kaum muslimin juga harus membenci mereka.

7. Kebencian hati bukan berarti bersikap menzhalimi, dalam kondisi apapun. Karena Allah subhanahu wata’ala berfirman kepada Nabi-Nya shallahu ‘alaihi wasallam tentang sikap yang wajib terhadap Ahli Kitab,
"(Dan katakanlah), “Aku diperintahkan untuk berbuat adil di antara kalian; Allah adalah Rabb kami dan Rabb kalian, bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian." (asy-Syûra : 15)

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang Muslim, sementara mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani.

8. Kaum muslimin harus berkeyakinan, bahwa dalam kondisi bagaimana pun, seorang muslim tidak boleh bersikap zhalim terhadap non muslim. Sehingga tidak boleh menganiaya mereka, menakut-nakuti (menteror) mereka, menggertak (mengintimidasi) mereka, mencuri harta mereka, mencopetnya, tidak boleh bersikap curang terhadap hak mereka, atau mengkhianati amanah mereka, tidak boleh tidak membayar upah mereka, membayar kepada mereka harga barang jualan mereka kalau kita membelinya dari mereka, dan membagi keuntungan dalam usaha patungan dengan mereka.

Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
"Dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu.Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali". (asy-Syûra : 15)

9. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim harus menghormati perjanjian yang dilakukan antara dirinya dengan orang non muslim. Kalau ia sudah setuju dengan persyaratan yang mereka ajukan, misalnya untuk masuk negri mereka dengan visa, dan ia sudah berjanji untuk menaati perjanjian tersebut, maka ia tidak boleh merusaknya, tidak boleh berkhianat atau memanipulasi, membunuh atau melakukan perbuatan merusak lainnya. Demikian seterusnya.

10. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim yang memerangi mereka, mengusir mereka dari negeri mereka dan menolong orang-orang itu memerangi kaum muslimin, boleh dibalas untuk diperangi.

11. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim boleh berbuat baik kepada orang non muslim dalam kondisi damai, baik dengan bantuan finansial, memberi makan kepada mereka yang kelaparan, memberi pinjaman bagi mereka yang membutuhkan, menolong mereka dalam perkara-perkara yang mubah (boleh), berlemah-lembut dalam tutur kata, membalas ucapan selamat mereka (yang tidak terkait dengan akidah, seperti selamat belajar, selamat menikmati hidangan dll), dan lain sebagainya. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (al-Mumtahanah: 8)

12. Kaum muslimin hendaknya tidak menahan diri untuk bekerjasama dengan kalangan non muslim dalam melaksanakan berbagai kebajikan, memberantas kebatilan, menolong orang yang dizhalimi, memberantas segala bahaya terhadap kemanusiaan seperti perang melawan sampah, menjaga keamanan lingkungan, memperoleh barang bukti dan memberantas penyakit-penyakit menular, dan lain-lainnya.

13. Kaum muslimin harus meyakini bahwa ada perbedaan antara muslim dengan non muslim dalam beberapa ketentuan hukum, seperti warisan, pernikahan, perwalian dalam nikah, masuk kota Mekkah dan lain-lain. Semua hukum tersebut dijelaskan dalam buku-buku fikih Islam. Kesemuanya itu didasari oleh perintah-perintah dari Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga tidak mungkin disamaratakan antara orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala semata, dan tidak menyekutukan Allah subhanahu wata’ala dengan segala sesuatu, dengan orang yang kafir kepada Allah saja, dan dengan orang yang kafir kepada Allah subhanahu wata’ala dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, lalu berpaling dari agama Allah subhanahu wata’ala yang benar.

14. Kaum muslimin diperintahkan untuk berdakwah mengajak ke jalan Allah subhanahu wata’ala di seluruh negri-negri Islam dan di negeri-negeri lain. Mereka harus menyampaikan kebenaran kepada semua orang, mendirikan masjid-masjid di berbagai penjuru dunia, dan mengirimkan para da’i ke tengah masyarakat non muslim, serta mengajak berdialog dengan para pemimpin mereka untuk masuk ke dalam agama Allah subhanahu wata’ala.

15. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim, baik yang beragama samawi atau non samawi adalah sama-sama tidak benar. Oleh sebab itu, kaum muslimin tidak boleh mengizinkan mereka untuk menyebarkan para misionaris mereka, atau membangun tempat ibadah mereka di lingkungan kaum muslimin. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

artinya,
"Maka apakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama". (as-Sajdah:18)

Barangsiapa yang mengira bahwa Islam itu sama saja dengan agama-agama lain, maka ia keliru besar. Para ulama membuka pintu dialog dengan kalangan non muslim. Mereka juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pandangan dengan orang-orang kafir, serta bersedia menjelaskan kebenaran kepada mereka. Sebagai penutup, Allah subhanahu wata’ala berfirman,

artinya,
"Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Ali 'Imrân: 64)

Demikian juga firman Allah subhanahu wata’ala, "Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka." (Ali 'Imrân:110).

Sumber : Muslimsays.com

Kamis, 23 Mei 2013

Sirah Nabawiyah Nasab Kelahiran dan Penyusuan Nabi

Sirah Nabawiyah Nasab Kelahiran dan Penyusuan Nabi

Nasabnya ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib ( namanya Syaibatu alHamid) bin Hisyam bin Abdi Manaf ( namanya al-Mughirah) bin Quraisy ( namanya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan. Itulah nasab Rasulullah saw yang telah disepakati.

Selebihnya dari yang telah disebutkan di atas masih diperselisihkan. Tetapi hal yang sudah tidak diperselisihkan lagi ialah, bahwa Adnan termasuk anak Isma’il, Nabi Allah, bin Ibrahim, kekasih Allah. Dan bahwa Allah telah memilihnya ( Nabi saw) dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun dar karat-karat jahiliyah yang menyusup ke dalam nasabnya.

Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Rasulullah saw, beliau bersabda :

„Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma’il dan memilih Quraisy dari Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim.“

Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tahun gajah, yakni tahun dimana Abraham alAsyram berusaha menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka’bah. Lalu Allah menggagalkan dengan mu’jizat yang mengagumkan, sebagaimana diceritakan di dalam al-Qur’an.

Menurut riwayat yang paling kuat jatuh pada hari senin malam 12 Rabi’ulawal. Ia dilahirkan dalam keadaan yatim. Bapaknya Abdullah meninggal ketika ibunya mengandungnya dua bulan. Lalu ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muththalib, dan disusukannya sebagaimana tradisi Arab waktu itu kepada seorang wanita Bani Sa’d bin Bakar, bernama Halimah binti Dzu’aib.

Para perawi Sirah telah sepakat bahwa pedalaman Bani Sa’d pada waktu itu sedang mengalami musim kemarau yang menyebabkan keringnya ladang peternakan dan pertanian. Tidak lama setelah Muhammad berada di rumah Halimah, tinggal di kamarnya dan menyusu darinya, menghijaulah kembali tanaman-tanaman di sekitar rumahnya, sehingga kambing-kambingnya pulang kandang dengan perut kenyang dan sarat air susu.

Selama keberadaan Nabi saw dipedalaman Bani Sa’d terjadilah peristiwa pembelahan dada sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim kemudian ia dikembalikan kepada ibunya setelah genap berumur lima tahun.

Ketika sudah berumur enam tahun , ibunya Aminah meninggal dunia. Kemudian berada dalam asuhan kakeknya, Abdul Muththalib. Tetapi setelah genap berusia delapan tahun , ia ditinggal oleh kakeknya. Setelah itu dia diasuh oleh pamannya Abu Thalib.

Beberapa Ibrah :

Dari bagian Sirah Nabi saw di atas dapat diambil beberapa prisip dan pelajaran yang penting antara lain :

1. Di dalam nasab Nabi saw yang mulia tersebut terdapat beberapa dalil yang jelas, bahwa Allah mengutamakan bangsa Arab dari semua manusia, dan mengutamakan Quraisy dari semua kabilah yang lain.

Hal ini dengan jelas dapat kita baca pula di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Juga terdapat hadits-hadits lain yang semakna, di antaranya hdits ynd diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa nabi Muhammad saw pernah berdiri di atas mimbar kemudian bersabda :

„Siapakah aku ? Para sahabat menjawab,“Engkau adalah Rasul Allah, semoga keselamatan atasmu.“ Nabi saw bersabda :“ Aku adalah Muhammad bin Adullah bin Abdul Muththalib. Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk (manusia ) kemudian Dia menjadikan mereka dua keompok, lalu menjadikan aku di dalam kelompok yang terbaik, kemudian Dia menjadikan mereka beberapa kabilah, dan menjadikan aku di dalam kabilah yang terbaik, kemudian Dia menjadikan mereka beberapa rumah, dan menjadikan aku di dalam rumah yang terbaik dan paling baik jiwanya.“

Ketahuilah , bahwa di antara konsekuensi mencintai Rasulullah saw ialah mencintai kaum dan kabilah di mana Rasulullah saw lahir , bukan dari sedi individu dan jenis, tetapi dari segi hakekat semata. Ini karena hakekat Arab Quraisya telah mendapatkan kehormatan dengan bernasabkan Rasulullah saw kepada kabilah tersebut.

Hal ini tidaklah bertentangan dengan adanya orang-orang Arab atau Quraisy yang menyimpang dari jalan Allah, dan merosot tingkat kehormatan Islamnya. Karena penyimpangan atau kemerosotan ini secara otomatis akan memutuskan dan menghapuskan kaitan nisbat antara mereka dan Rasulullah saw.

2. Bukan suatu kebetulan jika Rasulullah saw dilahirkan dalam keadaan yatim, kemudian tidak lama kehilangan kakeknya juga, sehingga pertumbuhan pertama kehidupannya jauh dari asuhan bapak dan tidak mendapat kasih sayang dari ibunya.

Allah telah memilihkan pertumbuhan ini untuk Nabi-Nya karena beberapa hikmah. Di antaranya agar musuh Islam tidak mendapatkan jalan untuk memasukkan keraguan ke dalam hati, atau menuduh bahwa Muhammad saw telah mereguk susu dakwah dan risalahnya semenjak kecilnya, dengan bimbingan dan arahan bapak dan kakeknya. Sebab kakek Abdul Muththalib adalah seorang tokoh di antara kaumnya. Kepadanyalah tanggung jawab memberikan jamuan makan dan minum para hujjaj diserahkan. Adalah wajar bila seorang kakek atau bapak membimbing dan mengarahkan cucu atau anaknya kepada warisan yang dimilikinya.

Hikmah Allah telah menghendaki agar musuh-musuh Islam tidak menemukan jalan kepada keraguan seperti itu, sehingga Rasul-Nya tumbuh dan berkembang jauh dari tarbiyah (asuhan) bapak, ibu, dan kakeknya. Bahkan masa kanak-kanaknya yang pertama, sesuai dengan kehendak Allah swt, harus dijalani di pedalaman Bani Sa’d jauhd ari seluruh keluarganya. Ketika kakeknya meninggal, ia berpindah kepada asuhan pamannya, Abu Thalib, yang hidup sampai tiga tahun sebelum hijrah. Sampai akhir kehidupannya , pamannya tidak pernah menyatakan dirinya masuk Islam.

Ini juga termasuk hikmah lain, agar tidak muncul tuduhan bahwa pamannya memiliki saham, di dalam dakwahnya, dan bahwa persoalannya adalah persoalan kabilah, keluarga kepemimpinan dan kedudukan.

Demikianlah Allah menghendaki agar Rasulullah saw tmbuh sebagai yatim, dipelihara oleh inayah Allah semata, jauh dari tangan-tangan yang memanjakannya, dan harta yang akan membuatnya hidup dalam kemegahan, agar jiwanya tidak cenderung kepada kemewahan dan kedudukan. Bahkan agar tidak terpengaruh oleh arti kepemimpinan dan ketokohan yang mengintainya, sehingga orang-orang akan mencampur-adukkan kesucian nubuwah dengan kemegahan dunia, dan gar orang-orang tidak menuduhkan telah mendakwahkan nubuwwah demi emncapai kemegahan dunia.

3. Para perawi Sirah nabawiyah telah sepakat bahwa ladang-ladang Halimah as-Sa’diyah kembali menghijau setelah sebelumnya mengalami kekeringan. Bahkan kantong susu untanya ynag sudah tua dan telah berhenti meneteskan air susu, kembali memproduksi air susu lagi. Kejadian ini menunjukkan ketinggian derajat dan martabat Rasulullah saw di sisi Allah swt.

Bahkan semenjak kecilnya, di antara bentuk kemuliaan Allah kepadanya yang paling menonjol adlaah pemuliaan Allah kepada rumah Halimah as-Sa’diyah lantaran keberadaannya dan penyusuannya di rumah itu. Hal ini tidak aneh, sebab syariat Islam juga mengajarkan kepada kita agar, pada waktu terjadi kemarau, meminta hujan (kepada Allah) dengan parantaraan orang-orang shaleh dan keluarga rumah Rasulullah saw karena mengharapkan terkabulnya do’a kita.

Kehadiran dan keberadaan Rasulullah saw di tempat ini menjadi sebab utama bagi datangnya berkah dan pemuliaan Ilahi. Ini karena Rasulullah saw merupakan rahmat bagi manusia, sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam firmannya :

„Dan kami tidak mengutus kamu kecuali sebagai rahmat bagi segenap alam“.

4. Peristiwa peembelahan dada yang dialami oleh Rasulullah saw ketika berada di pedalaman Bani Sa’d dianggap sebagai salah satu pertanda kenabian dan isyarat pemilihan Allah kepadanya untuk suatu perkara besar dan mulia.

Peristiwa ini telah diriwayatkan dengan beberapa riwayat yang shahih, dan dari banyak sahabat. Di antaranya adalah Anas bin Malik dalam suatu riwayatnya yang dikeluarkan oleh Muslim : Bahwa Rasulullah saw didatangi oleh Jibril ketika beliau sedang bermain-main dengan anak-anak sebayanya. Kemudian Jibril mengambilnya dan menelentangkannya. Lalu Jibril membelah hati (dada)-nya dan mengeluarkannya. Kemudian (Jibril) mengeluarkan suatu gumpalan (‘alaqah) darinya, lantas berkata.“Ini adalah bagian setan ynag ada padamu.“ Kemudian (Jibril) mencucinya di dalam bejana emas dengan air zam-zam, lalu mengembalikannya ke tampatnya semula. Melihat peristiwa ini anak-anak yang sedang bermain dengannya lari menuju ibu susunya secara berseru,“Muhammad telah dibunuh“ Maka mereka mendatangi dengan penuh cemas.

Tujuan peristiwa ini Wallahu A’lam, bukan untuk mencabut kelenjar kejahatan di dalam jasab Rasulullah saw sebab jika kejahatan itu sumbernya terletak pada kelenjar yang ada di dalam jasad, atau pada gumpalan yang ada pada salah satu bagiannya, niscaya orang jahat bisa menjadi baik bila melakukan operasi bedah. Tetapi nampaknya tujuannya dari peristiwa itu adalah sebagai pengumumam terhadap suatu perkara Rasulullah saw, persiapan untuk mendapatkan pemeliharaan (‘ishmah) dan wahyu semenjak kecilnya dengan sarana-sarana material. Ini agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah saw dan membenarkan risalahnya.

Dengan demikian peristiwa tersebut merupakan „operasi pembersihan spiritual“ tetapi melalui proses fisik empirik sebagai pengumumam ilahi kepada manusia.

Apapun hikmahnya peristiwa tersebut kita tidak boleh , karena keshahian riwaytnya, berusaha mencari jalan keluar untuk mengeluarkan hadits tersebut dari makna hakiki dan lahiriah dengan takwil-takwil yang jauh dan dibuat-buat. Hanya orang yang lemah iman saja yang akan melakukannya. Kita harus mengetahui kriteria penerimaan kita terhadap suatu khabar (hadits) adalah kebenaran dan keshahihan riwayat, bila telah terbukti keshahihannya, maka tidak ada pilihan lain kecuali harus menerimanya dengan jelas secara bulat. Selanjutnya kriteria kita untuk memahaminya adalah penunjukkan (dalalah) bahasa dan hukumnya.

Dalam pada itu asal setiap perkataan adalah hakekat. Seandainya boleh bagi setiap pembaca dan pembahas untuk memalingkan setiap perkataan dari hakikatnya kepada berbagai dalalah majaziyah 8 penunjukkan di luar arti hakekkat) niscaya ia akan memilih dengan seenaknya arti yang disukainya, di samping akan menghilangkan nilai bahasa dan penunjukkannya. Akibatnya terjadilah berbagai pemahaman yang membingungkan orang.

Kemudian mengapa kita harus mencari takwil dan berusaha mengingkari hakekat ?

Sesungguhnya sikap ini hanya akan dilakukan oleh orang yang imannya kepada Allah dan keyakinannya kepada kenabian Muhammad saw sangat lemah. Jika tidak, betapa mudahnya meyakini setiap riwayat yang shahih, baik diketahui hikmahnya atau tidak.

Sumber, Sirah Nabawiyah, hal. 16-18

Rabu, 22 Mei 2013

Seputar Jihad dan Terorisme dalam pandangan umum


Islam selalu menjadi central dan akar dari tidakan Terorisme di mata dunia, setelah apa-apa yang sudah terjadi dalam bentuk yang dinamakan Jihat. Perlu kita ketahui bahwa tindakan Jihad memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipahami dalam memenuhi keabsahan berjihad.


Kita mengetahui bahwa tindakan terorisme yang dilakukan disegala penjuru dunia termasuk Indonesia. Selalu dikaitkan dengan Islam, bagi mereka yang memiliki pemikiran kritis mereka tidak akan berkata demikian karena Islam tidak sama sekali mengajarkan Jihad dengan menggunakan berbagai cara yang tanpa syarat bagi jihad tersebut.


Beberapa contoh aksi teror yang dikatakan berlandaskan Jihad.


Usamah bin Laden dengan jaringan al-Qaedanya. Yang di katakan sebagai pelaku dari tragedi 11 September 2001, dua pesawat Boeing 767 yang menabrakkan diri ke menara kembar WTC dan Pentagon New York, Amerika Serikat (AS). Kedua pesawat itu meledak saat menabrakkan diri ke menara kembar yang tinggi menjulang itu.


Begitu juga di Indonesia ini, aksi teror yang dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2002 aksi peledakan bom terjadi di Legian, Bali. Sekitar 202
jiwa tewas dan ratusan orang korban luka-luka. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Bom Bali I, mengingat menyusul aksi peledakan bom Bali berikutnya pada tanggal 1 Oktober 2005 yang dikenal dengan Tragedi Bom Bali II. Dan nama yang disebut-sebut sebagaii pelaku adalah Imam Samudra, Amrozi, dan Mukhlis.


Jika kita mendasari Jihad tanpa melihat dan memahami bagaimana Jihad yang benar. Kita akan terperosok dalam lumpur hitam, akan mendapatkan laknat Allah Subhanah Wa Ta'ala


Perlu diketahui ada beberapa Jenis kafir (orang diluar Islam) yang tidak boleh di bunuh ataupun di hakimi.


korban pengeboman-pengeboman tersebut mayoritasnya dari jenis orang kafir yang tidak boleh dibunuh dalam syariat yang mulia ini?!


Sebagian mereka dari jenis kafir musta’min yaitu orang kafir yang berkunjung/wisata ke negeri muslim setelah mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah kaum muslimin dalam batas waktu tertentu. Sebagian lagi dari jenis kafir mu’ahad yaitu orang kafir yang tinggal di negeri mereka sendiri, namun terikat perjanjian dengan kaum muslimin untuk tidak saling menyerang. Sebagian yang lain dari jenis kafir dzimmi yaitu orang kafir yang tinggal di negeri muslim dan mendapatkan jaminan dari pemerintah kaum muslimin untuk hidup secara aman.


Demikianlah tiga jenis orang kafir yang tak boleh dibunuh dan tak boleh pula dirampas hartanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang sahih dan dijelaskan oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam berbagai karya tulis mereka. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, “Jiwa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wata’ala untuk dibunuh adalah jiwa yang terjaga, yaitu jiwa seorang muslim, seorang kafir dzimmi, kafir mu’ahad, dan kafir musta’min.” (al-Qaulul Mufid ala Kitabittauhid 1/38)


Rasulullah pun menegaskan dalam sabdanya, ""Ketahuilah barang siapa yang menzalimi seorang kafir mu'ahid, atau bertindak sewenang-wenang terhadapnya atau membebaninya dgn sesuatu diluar kemampuannya atau mengambil sesuatu.darinya tanpa keridhaannya maka aku akan menuntutnya pada hari kiamat kelak." (HR. Abu Dawud).


Bukankah Allah telah berfirman,

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu... Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang berlaku adil." (Al-Mumtahanah: 8).


"...tetapi jika mereka membiarkan kamu dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (An-Nisaa: 90).


Jika jihad dimaknai secara keseluruhan kafir harus dibunuh dan dihancurkan, artinya ia belum memahami apa itu jihad. Syariat telah ditetapkan Allah sebagai hukum, aturan, serta koridor untuk melakukan sesuatu (termasuk jihad) perbuatan dalam keimanan yang benar dan ketaqwaan yang benar pula. Bukan sekedar pemahaman secara sepihak yg dengannya akan menjadikan kita mendapatkan Murka dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala...



Semoga manfaat,

Respon Quest - Mengapa Wajah Nabi Tidak boleh digambar


Mengapa wajah Nabi Muhammad tidak boleh dilukis?

Kenapa lukisan wajah asli Nabi Muhammad tidak ada?


jawaban simple-nya: saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada seorang pun yang pernah melukis wajahnya, dan juga kamera foto belum lagi ditemukan. Jadi itulah sebenarnya duduk masalahnya. Dan dengan masalah itu sebenarnya kita harus bangga. Sebab keharaman menggambar wajah nabi SAW justru merupakan bukti otentik betapa Islam sangat menjaga ashalah (originalitas) sumber ajarannya.

Larangan melukis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan keharusan menjaga kemurnian ‘aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr oleh kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekedar digunakan untuk mengenang kesholihan mereka dan belum disembah. Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syetan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang sholih tersebut.

Melukis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilarang  karena bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti dengan berhala.


“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata : Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu‘anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya. Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda :


“Itulah orang-orang yang bila ada orang sholih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhari )


Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela kelakuan orang-orang ahli kitab yang mengkultuskan orang-orang sholih mereka dengan membuat gambar-gambarnya agar dikagumi lalu dipuja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyerupai mereka :


“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” ( HR. Abu Dawud )
Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori )


Itulah sebab utama kenapa Umat Islam bersikeras melarang melukis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian ‘aqidah tauhid.


Masih banyak sebab yang lainnya dari larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya penggambaran diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membuka peluang untuk perbuatan penistaan terhadap pribadi beliau. Sebagaimana seseorang yang benci kepada orang lain, namun karena tidak mampu melampiaskan kebenciannya secara langsung, mereka lantas membuat serentetan penistaan terhadap gambar atau foto orang yang dia benci. Apakah akan dia ludahi atau dia injak-injak atau dia sobek-sobek atau dia bakar atau
dibikin ka rikatur yang bernuansa pelecahan, dan sebagainya.


Dengan tidak dilukisnya gambar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak mungkin seseorang yang kafir atau fasiq mampu membuat gambaran wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hanya orang-orang yang benar imannya saja yang bisa melihat beliau :


“Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku.” ( HR.Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad )


Dalam salah satu riwayat Al-Bukhari ada tambahan :


“Dan mimpi seorang mu’min adalah seperempat puluh enam bagian dari kenabian.”


Bila demikian keadaannya maka tidak mungkin seorang fasiq apalagi kafir bisa tahu wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Andai mereka bermimpi suatu sosok manusia yang mengaku-aku sebagai Nabi Muhammad saw maka dapat dipastikan bahwa sosok itu adalah syetan. Karena meski tidak mungkin menyerupai bentuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi syetan bisa saja mengaku-aku sebagai Rasulullah. Lalu bagaimana kita mengetahui kalau sosok yang mengaku Rasulullah di dalam mimpi kita adalah benar-benar asli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?


Caranya adalah dengan dicocokkan dengan hadits-hadits syamail yang shohih, yaitu hadits-hadits yang bertutur tentang ciri-ciri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


Ada pun karikatur yang digambar oleh orang-orang kafir dan mu-nafiq adalah kebohongan, karena bagaimana mungkin mereka bisa menggambar wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan untuk melihatnya saja mereka tidak mungkin bisa ?!!! Maka yakinlah bahwa apa yang mereka lukis dan apa yang mereka bikin karikaturnya pasti bukan Rasulullah SAW.


Keharaman untuk menggambar nabi Muhammad SAW dan juga nabi-nabi yang lain, oleh para ulama ditetapkan berdasarkan kemustahilan untuk memastikan bahwa gambar itu benar-benar yang sebenarnya. Mengingat tidak ada satu orang pun orang di dunia ini yang tahu wajah para nabi. Karena tidak satu pun yang saat para nabi itu hidup yang hingga sekarang ini masih hidup.


Semua lukisan dan gambar tentang para nabi itu 100% bukan wajah mereka. Dan menurut para ulama, kalau pun gambar-gambar itu dilukis, sama sekali bukan gambar nabi, melainkan hayal dan imajinasi pelukisnya.


Seandainya yang digambar itu hanya orang biasa yang bukan nabi, mungkin masalahnya tidak serumit kalau yang digambar itu nabi. Menggambar atau melukis wajah seorang nabi adalah sebuah kerumitan tersendiri dari segi hukum. Mungkin anda bertanya, mengapa harus jadi rumit? Bukannah tujuan menggambar nabi itu baik, yaitu agar lebih mendekatkan kita kepada sosok nabi itu?


Ya, masalahnya menjadi rumit lantaran seorang nabi adalah pembawa risalah resmi dari Allah. Maka bukan hanya pembicaraannya saja yang jadi ukuran, tetapi semua tindak tanduk dan bahkan hingga masalah wajah dan potongan tubuhnya, adalah bagian utuh dari risalah itu.


Penggambaran wajah dan tubuh seorang nabi, sedikit banyak sangat berpengaruh kepada esensi syariat yang disampaikannya. Mengingat di kemudian hari setelah wafatnya para nabi itu, banyak orang yang berdusta tentang nabi. Baik dusta tentang perkataannya, perbuatannya, taqrirnya (sikap), termasuk berbohong tentang kondisi fisiknya. Dan perbuatan berbohong atas apa yang apa yang dibawa oleh seorang nabi merupakan dosa yang amat serius. Ancamannya tidak tanggung-tanggung, yaitu kedudukan di dalam neraka.


“Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka”. (HR Bukhari Muslim)


Dengan berdasarkan hadits ini, maka para ulama sepakat untuk mengharamkan gambar nabi Muhammad SAW, juga gambar para nabi yang lain. Mengingat  tidak ada seorang pun manusia yang hidup di zaman ini yang pernah melihat wajah nabi Muhammad SAW dan juga nabi lainnya. Dari mana lukisan nabi itu didapat, kalau bukan dari hayal dan imajinasi? Hayal dan imajinasi pada hakikatnya adalah kebohongan, meski niatnya mungkin baik.


Kita bisa simpulkan bahwa haramnya menggambar wajah seorang nabi, bukan semata-mata karena ditakutkan bahwa gambar akan menghina nabi, melainkan masalah keaslian dan kejujuran gambar itu sendiri. Bahwa tidak ada kebenaran dalam gambar itu dan gambar itu bukan gambar nabi. Seharusnya masalah ini juga berlaku buat para shahabat nabi, para tabi’in dan atba’ut tabiin. Mengingat keagungan dan ketinggian kedudukan mereka dalam agama ini.


Ada satu ajaran yg ditinggalkan oleh ummat Kristen, ajaran itu ialah LARANGAN IBADAH MENGGUNAKAN PATUNG & GAMBAR. Padahal sangat jelas bahwa Nabi Isa a.s. melarang membuat PATUNG & GAMBAR. Ini bukan KATA SAYA, bukan KATA TELEVISI, bukan KATA MASS MEDIA, tapi kata KITAB, bukti terkuat sebuah agama yg dipercayai sebagai KATA TUHAN.


Di dalam Alkitab Kristen cukup banyak larangan Allah untuk membuat berupa patung atau berhala atau sejenisnya, terlebih lagi sujud menyembah dihadapan patung atau berhala tersebut. Namun kenyataan, hampir setiap gereja justru banyak sangat patung & gambar yg “dipercayai” sebagai gambar Jesus & Maria. Lebih parah lagi karena Patung & gambar itu digunakan untuk ibadah, beberapa gereja mengajarkan untuk sujud dihadapan patung Jesus. Hampir di setiap ruang rumah umat Kristen pula paling kurang dipajang gambar wajah Yesus bersama ibunya Maria. Dan umumnya mereka sangat menghormati patung atau gambar atau lukisan wajah Yesus dan Ibunya Maria. Dan mereka lazimnya jika berdoa selalunya menghadap pada gambar makhluk ciptaan Allah itu.


Bahkan mereka lebih khusyuk berdoa atau memohon sesuatu bila menghadapkan wajah mereka ke patung atau gambar maupun lukisan tersebut. Padahal sangat jelas Allah dalam Alkitab mereka sendiri melarang membuat apalagi menyembah ke hadapan patung tsb. 


Keluaran
20:4 : Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yg ada di bumi di bawah, atau yg ada di dalam air di bawah bumi.


20:5 : Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,


Ulangan 4:23 : Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.


Imamat 26:1 : “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.


Umat Kristen sering berkata bahwa itu semua ialah ayat Taurat & Kitab para Nabi dalam Perjanjian Lama yg sudah tidak berlaku lagi karena Jesus telah menebusnya dengan mati ditiang salib & Perjajian Lama itu telah ditukar dengan Perjanjian Baru yaitu “Injil”.


Pernyataan umat Kristen ini sama sekali tidak betul karena Jesus sama sekali tak menghapus setitik kecil pun dari hukum Taurat & kitab para Nabi


Matius 5:17-19

5:17 : “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

5:18 : Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

5:19 : Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.


Lukas 16:17 : LEBIH MUDAH LANGIT & BUMI LENYAP dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.


Dan bahkan Jesus sendiri pun melarang patung & gambar digunakan dalam ibadah, ini ayatnya:


Yohanes 4:23 : Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”


Setidaknya dari ayat diatas, dapat kita ambil kesimpulan:

1. Jesus mengajarkan menyembah pada ALLAH, bukan menyembah dirinya
2. Jesus mengajarkan kita harus menyembah ALLAH dalam roh, bukan dalam wujud, bukan dalam bentuk. Tidak ada yg tahu wujud ALLAH!
3. Jesus mengaku dirinya bukan ALLAH, kerana ia berwujud, dapat dilihat.
4. Jesus melarang penyembahan selain pada ALLAH
5. Jesus melarang guna patung dan gambar atau wujud lain dalam menyembah kepada ALLAH.


Jika memang Jesus itu Tuhan & jika memang Jesus itu menyuruh guna patung & gambar dalam beribadah, tentu paling kurang ayatnya seperti ini:

23. Penyembah-penyembah yg benar akan menyembahku dalam patungku & gambarku, sebab aku menghendaki penyembah-penyembah demikian.

24. ALLAH/Jesus itu wujud manusia & barang siapa menyembahku, harus menyembahku dalam wujud patungku atau gambarku.


Perintah Allah yg jelas sangat, tegas sangat & keras sangat ini sama sekali tak diamalkan oleh hampir smua umat Kristen. Bahkan mereka dengan bangga dengan patung dan gambar Jesus serta ibunya Marry. Sering pula mereka gunakan gambar Jesus atau Marry sebagai wallpaper kat telfon bimbit/mobile, iphone, PDA atau desktop pc.


Dari sini saja kita dapat melihat bahwa larangan membuat patung & sujud menyembah kepada patung tersebut justru yang mengamalkan adalah Umat Islam. Makanya dimanapun kita jumpai rumah setiap umat Islam, tidak akan pernah kita temukaan patung atau gambar wajah Muhammad. Ini berarti yang mengamalkan ayat Alkitab itu ialah Umat Islam.

Ajaran yg telah hilang ini dimurnikan lagi oleh Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW dalam Qur’an:

Qs.6 An’aam:74.

Dan di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

Qs. 21 Al-Anbiya:52.

Ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung Apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?”

Qs. 20 Thaahaa:89.

Maka Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan (kerugian) kepada mereka dan tidak kemanfaatan?

Qs. 14 Ibrahim:35-36

35. Dan, ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

36. Ya Tuhanku, Sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, Maka Barangsiapa yang mengikutiku, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golonganku, dan Barangsiapa yang mendurhakai Aku, Maka Sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan masih banyak lagi ayat Qur’an yg melarang menggunakan patung/gambar meski cuma dipasang saja, terlebih lagi digunakan untuk beribadah.

Jika memang kita semua mencintai Nabi Isa a.s. maka sebaiknya segala perintahnya kita jalankan & segala larangan kita tinggalkan. Jangan ada lagi wujud Tuhan dalam patung atau gambar. Dan terbukti yang menjauhi larangan menggunakan patung & gambar makluk ini ialah kami, Umat Islam, sedang umat Kristen malah melanggar apa yg dilarang oleh ALLAH, Para Nabi terdahulu & Nabi Isa a.s. sendiri dalam Perjanjian Lama & Perjanjian Baru.

Orang Kristen sering sekali mencemooh umat Islam adalah anti kristus, dalam hal ini penentang ajaran Yesus, but let’s see who is the real antichrist?!

Wallahu a’lam bish-shawab,

Terjemah Kitab Ihya’ul Mayyit fii Fadhilati Ahlul Bayt 60 Hadits Keutamaan Ahlul Bayt Karya Al Imam Jalaluddin As Suyuthi

Oleh : Ferry Al 'Uraydhi bin Mahdi Al Bantani

HADITS 1
Sa'id bin Manshur dalam kitab susunannya meriwayatkan dari Sa'id bin Jubair tentang firman Allah SWT dalam ayat ''Katakanlah, aku tidak meminta dari kalian sesuatu upahpun (atas seruanku) kecuali kasih sayang terhadap keluarga'' QS.42:23. Ia berkata, yang dimaksud keluarga dalam ayat itu adalah keluarga Rasulullah SAW.


HADITS 2
Ibnu Al Mundzir dan Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Murdawaih meriwayatkan dalam kitab tafsir mereka dan At Thobroni dalam Al Mu'jam Al Kabir dari Ibnu 'Abbas ra berkata: ketika turun ayat ini (QS.42:23) Para shahabat bertanya : wahai Rasulullah, siapakah keluargamu yang wajib atas kita untuk mencintai mereka? Beliau menjawab: ''Ali, Fatimah dan kedua putra mereka''.


HADITS 3
Ibnu Hatim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tentang firman Allah (QS.42:23) Dan siapa yg mengerjakan kebaikan'', Ia berkata: ''yang dimaksud kebaikan adalah kecintaan kepada keluarga Muhammad saw''.


HADITS 4
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Turmudzi dan Ia menshahihkannya, An Nasa'i dan Al Hakim dari Al Muthalib bin Robi'ah, Ia berkata: bahwa Rasulullah saw bersabda: ''Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seorang muslim sehingga ia mencintai kalian (keluarga nabi saw), karena Allah dan karena hubungan keluarga denganku''.


HADITS 5
Diriwayatkan oleh Muslim dan Turmudzi dan An Nasa'i dari Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah saw bersabda: ''Aku ingatkan kalian tentang ahlul baytku''.


HADITS 6
Diriwayatkan oleh At Turmudzi dan ia menggolongkannya sebagai hadits hasan dan Al Hakim dari Zaid bin Arqom, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ''Sungguh aku tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu berpegang teguh kepadanya; Kitabullah dan 'Ithrahku (keluargaku) ahlul bayt. Keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya berjumpa denganku di Al Haudh. Maka hati-hatilah dengan perlakuanmu atas keduanya sepeninggalku nanti''.


HADITS 7
Diriwayatkan oleh 'Abdu bin Humaid dalam musnadnya dari Zaid bin Tsabit berkata: Rasulullah bersabda: ''Sungguh aku tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu berpegang teguh kepadanya: Kitabullah dan 'Ithrahku Ahlul Baytku, dan keduanya tidak akan berpisah sehingga datang kepadaku di Al Haudh''.


HADITS 8
Ahmad bin Abu Ya'la meriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri, sesungguhnya Rasulullah bersabda: ''Aku merasa segera akan dipanggil (Allah swt) dan aku akan memenuhi panggilan itu, maka aku tinggalkan padamu TSAQOLAINI (2 Pusaka) yaitu: Kitabullah dan 'Ithrahku. Dan sesungguhnya Allah yang Maha Mengetahui telah berfirman kepadaku bahwa keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya datang menjumpaiku di Al Haudh. Oleh karena itu perhatikan bagaimana perlakuanmu atas kedua peninggalanku itu."


HADITS 9
Diriwayatkan oleh At Turmudzi dan ia menggolongkan hadits ini hasan dan At Thobrani dan Al Hakim dari Ibnu 'Abbas ra, Ia berkata: Rasulullah bersabda: "Cintailah Allah karena nikmat-nikmat yang telah dianugrahkan-Nya dan cintailah aku karena kecintaan (kamu) kepada Allah serta cintailah ahlul baytku karena kecintaan (kamu) kepaku".


HADITS 10
Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar As Shiddiq, Ia berkata: "Peliharalah Muhammad dengan memelihara keluarganya".


HADITS 11
Diriwayatkan oleh At Thobrani dan Al Hakim dari Ibnu 'Abbas ra, Ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Wahai bani Abdul Mutholib, aku mohon kepada Allah buat kalian 3 hal, aku memohon dari-Nya agar meneguhkan orang yang bangkit dari kalian, agar ia mengajari yang bodoh dari kalian dan memberi petunjuk bagi yang sesat dan aku memohon dari-Nya agar menjadikan kalian orang-orang dermawan, pemberani dan berhati belas kasih. Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka'bah dan Maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, sedangkan ia adalah pembenci keluarga (Ahlul Bayt) Muhammad, pasti ia masuk neraka".


HADITS 12
At Thabrani meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : "Kebencian kepada bani Hasyim dan Anshor adalah kufur dan membenci orang-orang Arab adalah kemunafikan".


HADITS 13
Ibnu 'Adi dalam kitabnya Al Kamil meriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa membenci kami Ahlul Bayt maka ia adalah munafik".


HADITS 14
Ibnu Hibban dalam shahih dan Al Hakim meriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Demi yang jiwaku ditangan-Nya tidak seorangpun membenci kami kecuali akan dimasukkan Allah swt ke neraka".


HADITS 15
At Thabrani meriwayatkan dari Hasan bin 'Ali kwh, beliau berkata kepada Mu'awiyah bin Khadij : "Wahai Mu'awiyah bin Khadij, hati-hatilah dari membenci kami, karena sesungguhnya Rasulullah bersabda : "Tiada seseorangpun yang membenci dan menghasud kami kecuali akan dihalau dari Al Haudh dengan cambuk dari api".


HADITS 16
Ibnu 'Adi dan Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa tidak mengenal hak 'ithrahku dan anshornya maka ia salah satu dari 3 golongan, munafik atau anak haram atu anak dari hasil tidak suci yaitu ; dikandung oleh ibunya dalam keadaan haid".


HADITS 17
At Thabrani dalam kitabnya Al Awsath dari Ibnu 'Umar, ia berkata: Akhirnya ucapan Rasulullah sebelum wafat adalah : "Perlakuan aku sepeninggalku dengan bersikap baik kepada Ahlul Bayt."


HADITS 18 Diriwayatkan oleh At Thabrani dalam Al Awsath dari Hasan bin 'Ali ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : "Mantapkanlah dirimu pada kecintaan pada kami ahlul bayt sebab barangsiapa menghadap Allah swt sedang ia mencintai kami niscaya ia masuk syurga dengan syafa'at kami. Demi Allah yang diriku / jiwaku berada ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya kecuali bila ia mengetahui hak kami".


HADITS 19
At Thabrani dalam Al Awsath meriwayatkan dari Jabir bin 'Abdullah ra, ia berkata: Rasulullah saw berpidato dihadapan kami, maka aku mendengarnya besabda : "Wahai manusia barangsiapa membenci ahlul baytku, Allah swt akan kumpulkan ia pada hari kiamat sebagai orang yahudi".


HADITS 20
At Thabrani meriwayatkan dalam Al Awsath dari 'Abdullah bin Ja'far (bin 'AlI bin Abi Tholib ra), ia berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda : "Wahai bani Hasyim, aku memohon dari Allah swt untuk kalian, agar ia menjadikan kalian pemberani dan pengasih. Aku memohon agar ia memberikan petunjuk bagi yang tersesat, memberi rasa aman bagi yang ketakutan dan mengenyangkan yang lapar dari kalian. Dan demi jiwaku yang berada ditangan-Nya, tiada beriman seseorang dari mereka sehingga mencintai kamu karena aku, apakah kamu mengharapkan untuk masuk ke dalam syurga dengan syafa'atku lalu bani Mutholib tidak mengharapkanya".


HADITS 21
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abi Syaibah dan Musaddad dalam musnadnya, Al Hakim, At Turmudzi dalam Nawadirul Ushul, Abu Ya'la dan At Thabrani dari Salamah bin Al Akwa', ia berkata: Rasulullah saw bersabda : "Bintang-bintang di langit adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni langit dan Ahlul Baytku adalah penyelamat umatku".


HADITS 22
Al Bazar meriwayatkan dari Abi Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda : "Telah ku tinggalkan padamu 2 hal. Kalian tidak akan sesat setelah keduanya; Kitabullah dan 'Ithrahku. Keduanya tiada akan berpisah sehingga datang menemuiku di telaga Al Haudh".


HADITS 23
Al Bazzar meriwayatkan dari 'Ali bin 'Abi Thalib kwh, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sungguh aku akan dibawa pergi (wafat) dan telah aku tinggalkan padamu 2 pusaka yang berharga yaitu : Kitabullah dan Ahlul Bayt. Dan kamu tidak akan tersesat setelah keduanya".


HADITS 24
Al Bazzar meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Perumpamaan ahlul baytku ibarat bahtera Nuh, barangsiapa yang ikut berlayar bersamanya dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan dan terlambat, dia akan tenggelam".


HADITS 25
Al Bazzar meriwayatkan dari 'Abdullah bin Zubair ra bahwa nabi saw bersabda : "Perumpamaan Ahlul Baytku ibarat bahtera Nuh. Barangsiapa berlayar dengannya dia akan selamat dan barangsiapa meninggalkannya dia akan tenggelam."


HADITS 26 At Thabrani meriwayatkan dari Abu Dzar ra, (ia berkata): aku mendengar Rasulullah saw bersabda : "Perumpamaan Ahlul Baytku diantara kamu ibarat bahtera Nuh diantara kaumnya. Barangsiapa iku berlayar bersamanya dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan dan terlambat dia akan binasa. Dan perumpamaan Ahlul Baytku diantara kamu seperti pintu pengampunan Bani Israil".


HADITS 27
At Thabrani meriwayatkan dalam Al Awsath dari Abu Sa'id Al Khudri ra (ia berkata) : aku mendengar Rasulullah saw bersabda : "Perumpamaan Ahlul Baytku laksana bahtera Nuh as. Barangsiapa menaikinya dia akan selamat dan barangsiapa meninggalkannya dia akan tenggelam. Dan perumpamaan Ahlul Baytku diantara kamu seperti pintu pengampunan diantara Bani Israil. Barangsiapa memasukinya maka dosa-dosanya akan diampuni".


HADITS 28
Ibnu Najjar dalam tarikhnya meriwayatkan dari Hasan bin 'Ali ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Setiap segala sesuatu mempunyai azas dan azas Islam adalah kecintaan kepada shahabat Rasulullah dan Ahlul Baytnya".


HADITS 29
At Thabrani meriwayatkan dari 'Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda : "Setiap putra seorang perempuan bergabung nasabnya kepada ashabahnya (keluarganya dari pihak ayah) kecuali keturunan Fatimah ra, akulah ashabah mereka dan Akulah ayah mereka".


HADITS 30
At Thabrani meriwayatkan dari Fatimah Az Zahra ra, beliau berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Setiap putra ibu akan bergabung dalam nasabnya kepada ashabahnya kecuali anak-anak Fatimah, Akulah wali mereka dan Akulah ashabah mereka".


HADITS 31
Al Hakim meriwayatkan dari Jabir ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Setiap putra ibu memiliki ashabah yang mereka dinisbatkan kepadanya kecuali kedua putra Fatimah, Akulah wali mereka dan Aku adalah ashabah mereka".


HADITS 32
At Thabrani meriwayatkan dalam Al Awsath dari Jabir ra bahwa ia mendengar 'Umar bin Al Khaththab ra mengatakan kepada orang-orang ketika ia menikah dengan salah seorang putri 'Ali ra. Tidaklah kalian mengucapkan selamat atasku ? aku mendengar Rasulallah saw bersabda : "Akan terputus pada hari kiamat semua sebab dan nasab (keturunan) kecuali sebabku dan nasab yang bersambung denganku".


HADITS 33
At Thabrani meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Semua sebab dan nasab akan terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasab yang bersambung denganku".


HADITS 34
Ibnu 'Asakir dalam Tarikhnya meriwayatkan dari Ibnu 'Umar ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Semua hubungan nasab dan shihr (kerabat sebab hubungan perkawinan) akan terputus pada hari kiamat kecuali nasab dan shihrku."


HADITS 35 Al Hakim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Bintang-bintang adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni bumi dari bahaya tenggelam dan Ahlul Baytku adalah penyelamat umatku dari bahaya perselisihan dan perpecahan (dalam urusan-urusan agama). Bila salah satu dari qabilah menyeleweng dan menentang niscaya mereka akan bercerai berai dan menjadi kelompok iblis".


HADITS 36
Al Hakim meriwayatkan dari Anas ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Tuhanku menjanjikan untuk Ahlul Baytku, barangsiapa dari mereka yang mengakui ke-Esaan (Allah swt) dan menyaksikan bahwa aku telah menyampaikan risalah, ia tidak akan menyiksa mereka".


HADITS 37
Ibnu Jarir meriwayatkan dalam tafsirnya dari Ibnu 'Abbas ra pada firman Allah swt.. : "Dan kelak tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (QS:93:5), ia berkata : "Diantara kepuasan Muhammad saw adalah agar tidak seorangpun dari Ahlul Baytny masuk kedalam api neraka"


HADITS 38
Diriwayatkan oleh Al Bazzar, Abu Ya'la, Al 'Uqaili, At Thabrani dan Ibnu Syahin dalam As Sunnah dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Fatimah telah menjaga dirinya oleh karena itu Allah swt mengharamkan keturunannya atas api neraka".


HADITS 39
At Thabrani meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata : Rasulullah saw berkata kepada Fatimah ra : "Sesungguhnya Allah swt tidak akan menyiksamu dan anak cucumu".


HADITS 40
At Turmudzi meriwayatkan sebuah hadits dan ia menggolongkannya hadits ini hasan dari Jabir ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah tinggalkan padamu apa yang mencegah kamu dari kesesatan selama kamu mengambilkya (berpegang teguh dengannya) yaitu ; Kitabullah dan 'Ithrahku Ahlul Baytku".


HADITS 41
Al Khatib dalam tarikhnya meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Syafa'atku bagi umatku yakni untuk orang yang mencintai Ahlul Baytku".


HADITS 42
At Thabrani meriwayatkan dari Ibnu 'Umar ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Pertama orang yang akan aku beri syafa'at dari kalangan umatku adalah Ahlul Baytku".


HADITS 43
At Thabrani meriwayatkan dari Al Muthalib bin 'Abdullah bin Hanthab dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah saw berpidato dihadapan kami di Juhfah, beliau bersabda : "Bukankah diriku ini lebih utama (berhak) untuk memimpin kamu daripada dirimu sendiri? jawab mereka : benar ya Rasulullah. beliau melanjutkan : kalau begitu aku akan meminta pertanggungan jawabmu tentang 2 hal ; Al Qu'an dan 'Ithrah-ku


HADITS 44
Al Thabrani meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba Allah pada hari kiamat sebelum ia ditanya (dan menjawab) 4 pertanyaan ; tentang usianya, untuk apa ia menghabiskannya, tentang tubuhnya, bagaimana ia telah menggunakan tenaganya, tentang hartanya, untuk apa dibelanjakan dan dari mana ia mendapatkannya serta tentang kecintaannya kepada kami Ahlul Bayt ".


HADITS 45
Ad Dailami meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata : aku mendengar Rasulullah saw bersabda : "Orang pertama yang mendatangiku di Al Haudh adalah Ahlul Baytku ".


HADITS 46
Ad Dailami meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Didiklah putraputramu atas 3 perkara ; kecintaan kepada nabimu, kecintaan kepada Ahlul Baytnya dan (kecintaan) membaca Al Qu'an. Sesungguhnya pengemban Al Qur'an berada dibawah naungan Allah swt pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya bersama para Nabi dan para washi' (orang-orang pilihan)nya ".


HADITS 47
Ad Dailami meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Paling teguhnya kamu di atas shirath (jembatan akhirat) adalah orang yang paling gigih kecintaannya kepada Ahlul Baytku dan shahabat-shahabatku ".


HADITS 48
Ad Dailami meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "4 golongan, akulah pemberi syafa'at bagi mereka di hari kiamat, yaitu ; orang yang menghormati dzurriyat (keturunan)ku, orang yang membantu menutupi kebutuhan mereka, membantu mereka dalam urusan-urusan mereka ketika mereka sangat membutuhkan dan orang yang mencintai mereka dengan hatinya ( yang tulus ) dan dengan kata-katanya ".


HADITS 49
Ad Dailami meriwayatkan dari Abu Sa'id ra, id berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Keras kemurkaan Allah terhadap orang yang menggangguku dengan mengganggu 'Ithrahku ".


HADITS 50
Ad Dailami meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah swt membenci orang yang makan di atas kekenyangannya, orang yang lalai melaksanakan keta'atan kepada tuhannya, orang yang mencampakkan sunnah nabinya, orang yang meremehkan dzimmah ( tanggung jawab )nya, orang yang membenci 'ithrah nabinya dan mengganggu tetangganya ".


HADITS 51
Ad Dailami meriwayatkan dari Abu Sa'id ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Ahlul Baytku dan orang-orang anshor adalah orang-orang kepercayaanku dan pengemban rahasia ilmuku. Maka terimalah yang baik dari mereka dan ma'afkanlah yang salah dari mereka."


HADITS 52
Abu Nu'aim meriwayatkan dalam Al Hilya dari 'Utsman bin 'Affan ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang memberikan kepada salah seorang dari keturunan 'Abdul Muthalib suatu ( hadiah ) kebaikan lalu ia tidak mampu membalas kebaikannya maka Akulah yang akan membalasnya kelak di hari kiamat ".


HADITS 53
Al Khatib meriwayatkan dari 'Utsman bin 'Affan ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa berbuat kebaikan kepada salah seorang dari keturunan 'Abdul Muthallib lalu ia tidak mampu membalas kebaikannya di dunia, maka Akulah yang akan membalas kebaikan itu jika ia berjumpa denganku ". HADITS 54 Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang memberikan jasa kepada salah seorang dari Ahlul Baytku, maka Akulah yang akan membalasnya pada hari kiamat ".


HADITS 55
Al Bawardi meriwayatkan dari Abu Sa'id ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Aku akan tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan yaitu kitabullah, ia adalah suatu sebab yang satu ujungnya ditangan Allah swt dan ujung yang lain pada tanganmu dan 'ithrah ahlul baytku, dan sesungguhnya keduanya tidak akan berpisah, sampai bersama-sama mengunjungiku di telaga Al Haudh ".


HADITS 56
Imam Ahmad dan At Thabrani meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Kutinggalkan padamu kedua penggantiku Kitabullah, tali penghubung yang terbentang antara langit dan bumi dan 'Ithrahku Ahlul Baytku. Sungguh keduanya takkan berpisah sehingga berjumpa denganku di telaga Al Haudh ".


HADITS 57
At Turmudzi, Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman meriwayatkan dari 'Aisyah ra dari Nabi saw : "Ada 6 kelompok yang dilaknat Allah swt, aku dan semua Nabi yang doanya dikabulkan. mereka adalah ; orang yang menambah-nambah kitabullah, orang yang mengingkari taqdir Allah, orang yang berkuasa dengan kekerasan lalu memuliakan orang yang dihinakan oleh Allah swt dan menghinakan orang yang dimuliakan oleh Allah swt, orang yang menghalalkan (sesuatu) yang diharamkan oleh Allah swt, orang yang memperlakukan 'ithrahku dengan perlakuan yang diharamkan oleh Allah swt dan orang yang meninggalkan sunnahku ".


HADITS 58
Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni dalam Al Ifrad dan Al Khatib dalam Al Mutaffaq dari 'Ali ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "7 kelompok yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh setiap Nabi yang doanya dikabulkan, mereka adalah ; orang yang menambah-nambah kitabullah, orang yang mengingkari taqdir Allah, orang yang menolak sunnahku dan mengambil yang bid'ah, orang yang memperlakukan 'ithrahku dengan perlakuan yang diharamkan Allah, orang yang berkuasa dengan kekerasan atas umatku lalu memuliakan yang dihinakan Allah dan menghinakan yang dimuliakan Allah dan orang yang murtad dengan melarikan diri ke dusun-dusun setelah hijrah ( sebagai 'Arab baduwi).


HADITS 59
Al Hakim meriwayatkan dalam tarikhnya dan Ad Dailami dari Abu Sa'id ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "3 hal, barangsiapa memeliharanya maka Allah akan memelihara agamanya dan siapa yang menyia-nyiakannya maka Allah tidak akan memelihara apapun baginya, yaitu ; kehormatan islam, kehormatanku dan kehormatan keluargaku ".


HADITS 60
Ad Dailami meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Sebaik-baik maunusia adalah orang-orang 'Arab, sebaik-baik orang 'Arab adalah suku quraisy dan sebaik-baik suku Quraisy adala Bani Hasyim ".


HADITS-HADITS LAINNYA

HADITS 61
Rasullah saw bersabda : "Aku adalah kota ( sumber/gudang ) ilmu dan 'Ali adalah pintunya, maka barangsiapa yang hendak menggapai kota ( sumber/gudang ) ilmu maka datangilah ( kota/sumber/gudang ilmu ) dari pintunya ".


HADITS 62
Rasulullah saw bersabda : "Allah swt berfirman : Seandainya bukan karena engkau ( Muhammad ) , seandainya bukan karena engkau ( Muhammad ) tidak akan Aku ciptakan alam semesta ( ini ) ".


HADITS 63
Rasulullah saw berdo'a ketika menikahkan putrinya ( Fatimah Az Zahra ra ) dengan 'Ali bin Abi Thalib kwh : "Ya Allah.. semoga Engkau mengumpulkan yg berserak di muka bumi ini dan memberikan keturunan kepada keduanya ; keturunan yang baik ( berkualitas ) , pembuka pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah juga pemberi rasa aman bagi umat."

Selasa, 21 Mei 2013

Respon Artikel Situs Isa dan Islam (Isa Mengetahui Kapan Kiamat)


http://www.isadanislam.com/isa-al-masih/isa-al-masih-atau-muhammad-siapa-yang-tahu-mengenai-akhir-zaman
__________________________„!!
!!„__________________________

Dalam artikel diatas, anda bisa nilai sendiri bagaimana paparan pembandingan antara Isa Al Masih dengan Nabi Muhamad saw dalam hal SIAPAKAH YANG MENGETAHUI HARI KIAMAT ala idi. Apakah itu berdasar atau tidak ?

1. Perihal kejujuran Nabi Muhammad dalam hadits yang diajukan idi diatas yakni Hadits Shahih Muslim 127, dan firman Allah swt yakni QS. 43:61. Dengan mengaitkannya dengan Isa bahwa Isa Al Masih MENGETAHUI HARI AKHIR (kiamat) adalah sekedar apologi main comot dalil sesuai selera idi semata, tanpa melihat ayat lain yang sangat tegas dan jelas mengatakan,

“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha:15).

Jadi, apa ada yang salah dengan kejujuran Muhammad kalau ia tidak tahu hari kiamat ?? Walaupun beliau adalah Nabi besar namun kedudukannya tidak menjadikan apa-apa yang menjadi rahasia Allah swt diberitakan kepadanya.

Perhatikan penggalan ayat diatas yakni, "...agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha:15).

Sangat jelas Allah berfirman bahwa hari akhir (kiamat) tidak adayang tahu kecuali Dia (Allah) satu-satunya yang mengetahui.

2. Keterkaitan Isa Al Masih dengan hari akhir. 'Dalil yang disodorkan idi diatas dijadika tumpu keterkaitan Al Masih dengan hari akhir memang benar namu sebatas ADA KAITANNYA saja. Dan itu tidak bisa di interpretasikan kalau itu adalah tumpuan bahwa Isa mengetahui hari akhir (kiamat).

Perhatikan ayat berikut,

"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
'Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. 'Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku". 'Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus." (Az-Zukhruf: 61-64)

Keterkaitan Isa dengan hari akhir hanya sebatas sebagai perigatan bahwa hari akhir itu akan datang. Dengan ini apakah Isa mengetahui KAPAN HARI KIAMAT ?? Tidak sama sekali! Karena dalam surat Thaha ayat 15 jelas dikatakan bahwa Allah merahasiakan kapan itu tejadi.

Saya katakan, bahwa klaim Isa mengetahui hari kiamat adalah klaim mengada-ada.

3. Pengakuan idi mengenai Isa sbb : Kapankah pastinya akhir zaman tiba? Isa Al-Masih tidak memberitahu kapan pastinya “hari” tersebut tiba. Tentang hal itu kitab suci Injil hanya berkata, “ Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap ” (Injil, Surat 2 Petrus 3:10).

Kalau anda sudah mengetahui hal tersebut, kenapa harus ngotot memberikan apologi keterkaitan Isa dengan hari kiamat dalam aspek Al-Qur'an, Hadits, juga Alkitab bahwa ia mengetahui hari kiamat ??

Perhatikan ayat berikut,

Matius
24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."

24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Menurut Injil pun yesus tidak tahu, hari kiamat, dan ayat yang anda ajukan hanya sepotong-sepotong, apa takut memunculkan ayat ini yahh ??

4. Opini idi mengenai turunnya Isa,

Menurut pemahaman orang Islam, tujuan kedatangan Isa Al-Masih kali ke dua adalah untuk memusnahkan babi, mematahkan salib, menghapuskan agama Kristen, dan mengislamkan seluruh manusia. Jelas pemahaman ini sangat keliru dan tidak berdasar. Karena nabi umat Muslim sendiri berkata, Isa akan datang sebagai Hakim yang adil, untuk menghakimi seluruh manusia.

Saya tanya tidak berdasar dimananya ??

Padahal dalam hadits jelas mengatakan sbb :

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada Nabi antara aku dan dia. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi ataupun pendek), berkulit merah keputih-putihan, mengenakan kain berwarna kekuningan. Seakan rambut kepala menetes meski tidak basah. Ia akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, ia memecahkan salib, membunuh babi dan membebaskan jizyah (pajak). Pada masanya Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan akan tinggal di dunia selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya." (ABU DAUD – 3766)

Jika ini dikatakan tanpa dasar, lalu bagaimana dengan orang yang memaksakan pengetahuan Isa tentang hari kiamat yang padahal ia tidak tahu tapi dibuat seakan-akan ia tahu, sementara orang itu mengetahui bahwa isa tidak tahu kapan kiamat ??

5. Paparan bingung idi mengenai Pengetahuan Isa tentang hari kiamat, mengatakan, "Baik Muhammad maupun Al-Quran mengatakan, hanya Isa Al-Masih satu-satunya yang mengetahui rahasia akhir zaman. Pengetahuan Isa Al-Masih tentang akhir zaman, melebihi semua nabi."

Ini adalah paparan orang bingung tapi seakan-akan ia merasa waras,

Padahal Al-Qur'an mengatakan, “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha:15).

6. Silahkan anda nilai sendiri dari paparan saya, yang tidak berilmu ini, dalam menanggapi situs diatas.

Dan, harus digaris bawahi adalah, ADANYA KETERKAITAN ISA DENGAN HARI KIAMAT HANYA SEBATAS PERINGATAN AKAN DATANGNYA HARI KIAMAT TERSEBUT SUDAH DEKAT, dan klaim yang mengatakan bahwa itu adalah pengetahuan Isa mengenai kapan hari kiamat adalah kesalahan fatal yang tanpa dasar sama sekali.

Wallahu'alam Bisha-wab..

Nb: Jawaban atas pertanyaan situs idi diatas adalah sbb :

Jawaban Al-Qur'an,
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha:15).

Jawaban Alkitab,
Matius 24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."

Respon Quest - Tuduhan terhadap ajaran Islam

Banyak sekali Tuduhan kepada Islam secara membabi buta.. Salah satu Aktifis FFI yang berakun Ali Sina, memberikan suatu tuduhan yang sepertinya itu muncul karena ketidak sukaannya kepada Islam.

Berikut adalah Klaim yang ditujukan Ali Sina kepada Islam.


***
Setelah mempelajari dengan seksama Quran dan Hadis, saya simpulkan bahwa banyak yang disembunyikan oleh para pakar Islam, sehingga banyak orang di dunia termasuk orang Muslim sendiri tidak mengetahui apa sebenarnya isi Quran. Islam, seperti yang diajarkan Quran dan Hadis (Biografi dan perkataan Nabi) merupakan agama yang Tidak Adil, Tidak Toleran, Kejam, Tidak Masuk Akal, Diskriminatif, Kontradiktif dan mengagungkan keyakinan buta.
…………………
Kita harus selamatkan dunia dari kehancuran. Kita tidak ingin mengalami perang dunia berikutnya. Kita dapat hentikan kegilaan ini sekarang juga. Jangan biarkan orang gila ini membohongimu. Jangan menjadi alat untuk membenci. Muhamad berbohong. Website ini buktinya. BUKTIKAN SAYA SALAH.
***

Kompas, memberikan Jawaban telak atas tuduhan Ali Sina diatas.. berikut adalah Jawaban atas tuduhan diatas.

Ali Sina wrote: sehingga banyak orang di dunia termasuk orang Muslim sendiri tidak mengetahui apa sebenarnya isi Quran.

Respon Kompas : Sekarang ini sudah banyak buku tafsir tentang Al Qur’an dan Hadits, diperjual belikan secara bebas, tidak sembunyi-sembunyi. Siapapun orangnya dapat membaca, mempelajari dan mengetahui isi Al Qur’an dan Hadits.
Tidak ada yang disembunyikan dan tidak ada rekayasa untuk kepentingan tertentu.
Salah satu buku tafsir Al Qur’an yang mudah dipelajari khusus untuk orang Indonesia, adalah Buku Tafsir Al Mishbah, yang ditulis oleh Quraish Shihab. Silahkan semua orang membaca dan mempelajarinya, tunjukkan dimana letak ketidak benaran isi Al Qur’an.

Ali Sina wrote: agama yang Tidak Adil

Al Qur’an menjawab :

QS.5. 8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ali Sina wrote: agama yang Tidak Toleran

Al Qur’an menjawab :

QS.119. Al Kaafiruun
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Ali Sina wrote: agama yang Kejam

Al Qur’an menjawab :

QS.4. 92. Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah.

Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Ali Sina wrote: agama yang Tidak Masuk Akal

Al Qur’an menjawab :

QS.39. 21. Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Ali Sina wrote: agama yang Diskriminatif

Al Qur’an menjawab :

QS.49. 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Ali Sina wrote: agama yang Kontradiktif

Al Qur’an menjawab :

QS.6. 160. Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Ali Sina wrote: agama yang mengagungkan keyakinan buta

Al Qur’an menjawab :

QS.13. 19. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang- orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,

Ali Sina wrote: BUKTIKAN SAYA SALAH.

Qur’an sudah membuktikan kesalahan anda. !!!!
________________________________________

Sumber : http://faithfreedom.muslim-menjawab.com/2012/05/al-quran-menjawab-tuduhan-ali-sina.html?m=1

Respon Quest - Mengapa Hanya Dua Nama Pada Shalawat (Muhammad & Ibrahim)

Kenapa sih Cuma Nama Nabi Muhammad & Nabi Ibrahim yang Muncul Saat Shalawat?

Dalam sebuah hadits;

Ya, Allah curahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, curahkanlah barakah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan barakah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.” ( HR. Al Bukhari dan Muslim)

Demikianlah satu diantara bacaan-bacaan shalawat yang telah dituntunkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam kepada umatnya. Dan masih ada banyak lagi bacaan shalawat yang dituntunkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam. tolong kasih tahu dong tentang kenapa [shalawat yang dituntunkan] dalam bacaan shalat hanya menyebutkan nama nabi muhammad dan nabi ibrahim saja !!

Sebab, sebagaimana disebutkan oleh al-Albani dalam kitab Sifat Shalat Nabi, yang dituntunkan kepada kita adalah “ berdoa dengan kata-kata yang pendek, tetapi.isinya sangat luas. “ Bayangkanlah betapa terlalu panjangnya.doa shalawat kita seandainya mesti.menyebut nama nabi (dan nama orang-orang saleh lainnya) dalam shalawat: “Ya, Allah curahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan shalawat kepada Nabi Adam dan keluarganya, Nabi Idris dan keluarganya, Nabi Nuh dan keluarganya, … [sebut satu demi satu sampai], Nabi Isa dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, curahkanlah barakah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan barakah kepada Nabi Adam dan keluarganya, Nabi Idris dan keluarganya, Nabi Nuh dan keluarganya, … [sebut satu demi satu sampai], Nabi Isa dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.” Mengapa kita melantunkan doa shalawat terhadap Nabi Muhammad? Sebab, Allah Ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat- Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya.” ( QS. Al Ahzab: 56 )

Selain itu, Rasulullah Shallallahu.‘alaihi wassallam bersabda (artinya):

“Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali saja, niscaya Allah akan membalasnya dengan shalawat sepuluh kali lipat.” (H.R. Al Hakim dan Ibnu Sunni, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ )

Lantas, mengapa nama nabi yang disebutkan bersama dengan Muhammad itu ialah Ibrahim, bukan Nuh, Musa, Isa, atau yang lainnya?

Dalam hal ini, perlu kita perhatikan bahwa penyebutan nama Ibrahim dalam shalawat itu tidak sendirian, tetapi menyertakan keluarganya. Kita tahu, keluarga Ibrahim itu sudah menerima shalawat dan barakah yang luar biasa dari Allah Ta’ala. Bahkan, dapatlah kita katakan bahwa keluarga Ibrahim itu lebih utama daripada segala keluarga lainnya.

Benarkah keluarga Ibrahim merupakan keluarga yang paling utama di segala zaman??

Ya, keluarga nabi Ibrahim adalah keluarga.yang istimewa yang kisahnya digelar oleh seluruh kitab suci dari masa ke masa. Keistimewaan keluarga Ibrahim –’Alaihis salam–membuatnya terpilih oleh Allah Ta’ala di antara sekian banyak keluarga manusia di segala zaman seperti tersebut di dalam salah satu surah dalam Al Quran yang berbunyi :

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran [melebihi segala ummat] di alam semesta. “ ( QS. Ali Imran : 33 )

Jadi, keluarga yang paling utama ialah keluarga Ibrahim, kemudian keluarga Imran. Sementara itu, keluarga Imran itu sendiri merupakan keturunan dari keluarga Ibrahim. Dengan demikian, dalam penyebutan “keluarga Ibrahim” itu, “keluarga Imran” pun sudah tercakup. Oleh karena itu, tepatlah penyebutan “keluarga
Ibrahim” dalam shalawat.

Respon Quest - Al-Qur'an Salah Mengenai Keimanan Nasrani (kristen)

APAKAH AL-QURAN SALAH?

Sering kali kristen menuduh Al-Qur'an buta sejarah. karena menyebut bahwa Nashara / Kristen disebutkan menyembah tiga tuhan. padahal Kristen selama ini tidak ada satupun yang menyembah tiga Tuhan, tapi menyembah Esa. hanya saja trinitas.

Ayat-ayat yang dimaksud antara
lain:

QS. An-Nisa: 171
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali.yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.”

QS. Al-Maidah: 73
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”

Selain itu Kristen juga menuduh Al-Qur'an keliru sebab tidak ada satupun dari Kristen yang menyatakan Bunda Maria adalah Tuhan, sementara Al-Qur'an menyebut Bunda Maria / Maryam adalah Tuhan.

QS. Al-Maidah: 116.
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."

TANGGAPAN :

Untuk ayat Al-Qur'an yang QS. Al-Maidah: 73, QS. An-Nisa: 171. Kristen selalu menyebut Al-Qur'an keliru, namun sesungguhnya merekalah yang keliru. karena ayat ini membantah Trinitas itu sendiri.

Perhatikan baik-baik ayatnya:

QS. An-Nisa: 171. ”Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah.dan (yang diciptakan dengan)kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.“

QS. Al-Maidah: 73
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”

Perhatikan baik-baik ayat di atas, ayat ini jelas sekali mengkritik kosep Trinitas. memang selama ini dalam konsep Kristen selalu menyebut bahwa Trinitas adalah meng-Esa-kan Tuhan, hanya saja Tuhan itu memilki tiga pribadi namun satu. namun pada prakteknya, keberadaan Yesus, Allah dan Roh kudus ternyata dibedakan, berbeda fungsi dan lain sebagainya, kita kenal pula konsep Bapa, Anak, Roh Kudus.

contoh saja,

Dalam hal berdoa, Kristen meminta kepada Bapa atau Roh Kudus atau Yesus?

Ketika Seorang kristen meninggal dunia, nama yang disebut siapa. telah kembali kerumah....??

Nama Bapa, Yesus atau Roh Kudus?

Selanjutnya dalam hal konsep, apakah benar Trintas tersebut sunguh-sungguh di dukung sepenuhnya dalam Alkitab?

Pembaca dapat membaca secara lengkap di sini. mengenai Ayat-ayat Alkitab yang terang-terangan menolak Trinitas.sehingga sederhananya sesungguhnya keberadaan Trintas itu sendiri hanyalah sekedar konsep, namun prakteknya Keberadaan Trinitas itu sendiri membedakan tiga pribadi tersebut — sehingga apakah salah Al-Qur'an menyebut Allah itu salah satu dari yang Tiga?

Selanjutnya mengenai tuduhan bahwa Al-Qur'an keliru menyebut bahwa Maria / Maryam, padahal Kristen tidak menyatakan bahwa Maria adalah Tuhan. tuduhan ini adalah tuduhan yang sama sekali tidak berdasar apa-apa. artinya Kristen tidak melihat sejarah Kristen secara lengkap atau menyeluruh.

Padahal Sekte Kristen itu cukup banyak ada yang bertahan hingga sekarang, ada yang sudah lenyap artinya tinggal.sejarah dan lain sebagainya. di antara sekte-sekte kristen sendiri ada yang menyatakan
Bunda Maria adalah Tuhan, yakni Mariamites. pembaca bisa membaca secara lengkap dari sumber yang fair tidak memihak, yakni Wikipedia.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Mariamites

Di jelaskan bahwa salah satu sekte Kristen yang mempertuhankan Bunda Maria adalah Mariamites, yang sekarang mungkin tidak ada lagi alias tinggal sejarah. mereka mempertuhankan Bunda Maria di samping mempertuhankan Yesus.

Senin, 20 Mei 2013

Mejawab Syubhat Secara Logis Tentang Jilbab

Tidak dapat dipungkiri bagi kita umat muslim bahwasanya banyak dari kaum hawa (muslimah) secara terang-terangan tidak melaksanakan syari'at akidah Islam, dalam kasus ini mengenai jilbab (hijab).

Keluhan umum dalam pelaksanaan penggunaan jilbab tersebut sangat beragam, dan inilah yang harus dikoreksi para muslimah yang belum berhijab. Syubhat mengenai penggunaan jilbab sering kali kita dengar di kalangan masyarakat ataupun dalam koridor yang lebih sempit yaitu dalam keluarga kita sendiri.

Sebelum pembahasan utama saya paparkan, sekedar mengingatkan, Apa yang dimaksud dengan Syubhat ?

Kita dapat membaca sebuah hadits yang menjelaskan tentang ini,

"Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan sesungguhnya yang haram juga jelas. Di antara keduanya ada perkara-perkara syubhat yang tidak diketahui hukumnya oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatan dirinya, dan barangsiapa yang terjerumus ke dalamnya, maka dia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Seperti penggembala yang menggembala ternak-nya di sekitar tempat yang masih diragukan bila binatang ternaknya memakan rumput di sana. (Muttafaq 'Alaih)

Jauhilah syubhat karena syubhat mengandung keragu-raguan, antara hak dan bathil.

Hal syubhat berlaku jika memang hukum suatu hal tidak atau belum diketahui hak atau bathilnya. Fakta lapangan memang jauh berbeda dengan apa yang ada dalam teori keagamaan. Ini dapat disimpulkan karena dalam bermasyarakat banyak sekali hukum-hukum yang jelas haknya dan jelas bathilnya menjadi samar sehingga terkesan hal tersebut menjadi syubhat.

Hukum berjilbab sudah secara jelas dipaparkan oleh Al-Qur'an dan Hadits. Sebagai berikut.

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab : 33)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat ” (Al-A'raaf : 26)

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. An-Nuur : 31).

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata : “ Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah( muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firmanNya : “ Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam mereka” ( QS. An-Nuur : 31).

Perintah berjilab tercantum dalam Al-Qur'an, dan Hadits itu artinya berjilbab adalah wajib!

Masihkah ada keraguan sebagai seorang muslimah dalam berjilbab ?

Observasi mengenai,, mengapa wanita wanita muslim tidak menggunakan jilbabnya Sudah saya lakukan sendiri, dan saya bisa ambil kesimpulan secara umum bahwa dalih kaum hawa tidak menggunakan jilbab beratokan kepada belum siapnya hati menggunakan jilbab dan yang memprihatinkan adalah acuan yang menjadi keengganan menggunakan jilbab adalah mereka (wanita muslim) yang menggunakan jilbab namun berperilaku layaknya wanita tidak beradab. Inilah yang sangat disesali.

Ingatlah wahai wanita muslim, akan firman Allah ini,

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al-Ahzab : 36)

Allah swt telah memberikan ketetapan dalam menjaga kehormatan wanita dalam perintah berjilbab. Masihkah anda mendurhakai Allah dengan tidak berjilbab ?

Allah pun telah memperingatkan, dalam surah Al-Kahfi : 103-107

“Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kami mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal ."

Masihkah mempertahankan diri demi mendapatkan kesenangan dalam pandangan pribadi yang sesungguhnya itu adalah kesengsaraan diakhirat kelak.

Naudzubillahi-mindzalik...
__________________________
__________________________

Ketahuilah bahwa Jilbab sangat bermanfaat dunia akhirat..

wahai wanita muslimah perkara yang kalian sudah tahu kebenarannya namun kalian melanggarnya. Jauhilah itu demi kenikmatan Allah swt.

Dan syubhat akan jilbab adalah tabir yang dibuat oleh keutamaan diri terhadap keinginan, dan kesenangan duniawi seseorang yang sebenarnya hanyalah mengikuti kesalahan pikiran terhadap apa yang sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.