Selasa, 04 Juni 2013

MENJAWAB SOAL MARYAM SAUDARA HARUN BAG. 2

Tulisan ini saya ambil dari diskusi yang muncul pada thread serupa yang disampaikan oleh sdr.amor :

http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=4259_0_26_0_M

Kalau dalam tulisan tersebut sdr. Amor melihat permasalahan dengan memperbandingkan informasi yang ada dalam Al-Qur’an dan alkitab, maka penjelasan dari sdr. Jones ini mengungkapkan argumentasi berdasarkan pemakaian kata ‘saudara’ dalam ayat Al-Qur’an :

Apakah benar julukan “saudara perempuan Harun” yang dimaksud oleh orang Jahudi yang diriwayatkan dalam Al Quran adalah Maryam saudara kandung Harun saudara Musa?.

QS Maryam 28 meriwayatkan kembali (dalam bahasa Arab) ucapan orang Jahudi ketika mengetahui keadaan Maryam, anak perawan yang mengabdikan diri di Bait Allah sebagai
rohaniawan serta dalam asuhan seorang imam telah beranak tanpa diketahui kehamilan/pernikahannya.

Sekarang kita bahas tanpa merujuk kepada kitab yang diclaim sebagai Taurat ataupun kitab PL lainnya, QS Maryam 27-29 menjelaskan kata-kata apa yang telah dituduhkan orang Jahudi kepada Maryam.

Translit 19:27-29 :

…….. fa-immaa tarayinna mina-lbasyari ahadan
faquulii innii nadzartu lilrrahmaani shauman falan ukallima alyauma insiyyaan fa-atat bihi qawmahaa tahmiluhu qaaluu yaa maryamu laqad ji/ti syay-an fariyyaan. yaa ukhta
haaruuna maa kaana abuuki imra-a sau-in wamaa kaanat ummuki baghiyyaan

[19:27]…….maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,

‘ukhta’ adalah bentuk feminine dari ‘akh’ yang berasal dari akar kata ‘akhowa’ – to fraternize, to associate as brothers, to act or to show oneself as a brother or friend.

Pemakaian kata ukhta (fem) =
1.sister, saudara perempuan
2.cognate, sanak(kb), – yang asalnya sama (ks), the other (of two)
3. counterpart, rekan.

Idiom bahasa Arab juga idiom bahasa Semit lainnya kata akh (‘ach -Heb) = saudara, feminine ukht‘/ achwt = saudara perempuan, akh …./ukht…..tidak selalu berarti literal saudara kandung bisa berarti lain dan juga dipakai secara metaphore, tergantung kalimatnya.

Contoh pemakaian kata akhw (masc)/ ukht (fem) secara metaphore dalam Al Quran :

wa-ilaa ‘aadin akhaahum huudan …

[7:65] Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud…….

Artinya Hud adalah golongan kaum ‘Aad, apakah menurut anda harus berarti Hud saudara kandung/ sepupu kaum ‘Aad?

wa-ilaa tsamuuda akhaahum shaalihan……

[7:73] Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh…

Apakah itu berarti Shaleh saudara kandung/sepupu kaum Tsamud?

inna almubadzdziriina kaanuu ikhwaana alsysyayaathiini …….

[17:27] Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan ……

Apakah itu berarti para pemboros adalah saudara kandung/ sepupu / berhubungan darah dengan setan?

innamaa almu/minuuna ikhwatun …

[49:10] Orang-orang beriman itu sesungguhnya.bersaudara. …

Apakah itu berarti bahwa setiap orang-orang beriman adalah saudara kandung/ sepupu / berhubungan darah?

alam tara ilaa alladziina naafaquu yaquuluuna li-ikhwaanihimu alladziina kafaruu min ahli alkitaabi..

[59:11] Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab..

Apakah itu berarti bahwa setiap orang-orang munafik adalah saudara kandung/ sepupu / berhubungan darah dengan mereka yang kafir di antara ahli kitab?

[7:38] Qaala-udkhuluu fii umamin qad khalat min qablikum mina aljinni waal-insi fii alnnaari kullamaa dakhalat ummatun la’anat ukhtahaa
hattaa idzaa iddaarakuu fiihaa jamii’an qaalat ukhraahum li-uulaahum rabbanaa haaulaa-i adhalluunaa faaatihim ‘adzaaban dhi’fan minan-naari ……

Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat memasukinya, dia mengutuk saudara perempuannya; sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka”.…

English: He will say: “Enter ye in the company of the peoples who passed away before you – men and jinns, – into the Fire.” Every time a new people enters, it curses its sister-people (that went before), until they follow each other, all into the Fire. Saith the last about the first: “Our Lord! it is these that misled us: so give them a double penalty in the Fire…

Ukhtahaa = sister people = ummat sebelum mereka, arti ukht (saudara perempuan) pada ayat diatas adalah ummat/ golongan. So, dalam Arabic kata “ukht” pada suatu kalimat tidak selalu berarti saudara perempuan dalam arti biologis, bisa berarti lain tergantung pada kalimatnya.

Ukhta Harun berarti saudara kandung Harun atau golongan Harun?

fa-atat bihi qawmahaa tahmiluhu qaaluu yaa maryamu laqad ji/ti syay-an fariyyaan Ya ukhta Haruun maa kaana abuuk-imra`a sau`in wa maa kaanat ummuki baghiyyan

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu kali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,

abuuki = ayahmu
amra’a = pria, gentleman
sau’in = jahat, saru
ummuuki = ibumu
baghiyyan = pezina

Perhatikan keterangan subjek pada sub kalimat pertama dan kedua, kalau ayat itu secara explicit menjelaskan bahwa Maryam adalah saudara kandung perempuan Harun kalimatnya akan seperti ini :

Hai saudara perempuan Harun, Harun/ saudaramu itu bukan orang jahat dan ia tidak sekali-kali menjadikan kamu.seorang pezina”,

so, ayat diatas tidak menyatakan Maryam adalah saudara kandung tetapi menunjukkan Maryam adalah kaumnya Harun atau golongannya Harun.

Permasalahan soal ‘saudara perempuan Harun’ ini merupakan persoalan ‘kasik’ yang selalu dilontarkan dan kelihatannya masuk dalam ‘kurikulum’ seminari-seminari Kristen yang mendidik dan membina kader ‘Pasukan Perang Salib’ untuk melakukan serangan-serangan terhadap Islam. Ini dibuktikan dengan postingan dari beberapa netters Kristen disini, sekalipun berasal dari nama ID yang berganti-ganti namun mempunyai pola dan dasar argumentasi yang sama.

Sebenarnya untuk menjawab hal tersebut saya juga sudah memberikan jawaban yang ringkas dan masuk akal, terutama bagi umat Islam yang ‘tidak mau repot’ untuk mencari jawaban : Namun hal tersebut tidak bisa kita simpulkan bahwa ucapan Yahudi terhadap Maryam adalah SALAH atau TIDAK PERNAH TERJADI atau PENULIS AL-QUR’AN SUDAH SALAH CATAT dsb, disitu point penting dasar anda mau
mempermasalahkan ayat tersebut bukan..??

Anda bisa saja menuduh umat Islam tidak bisa membuktikan ucapan tersebut memang dilontarkan Yahudi, namun sebaliknya anda juga tidak bisa membuktikan bahwa ucapan tersebut TIDAK PERNAH DILONTARKAN Yahudi kepada Maryam…

Buat kami sampai disitu saja sudah cukup, karena soal penceritaan kisah-kisah sejarah dalam Al-Qur’an :

[3:44] Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di
sisi mereka ketika mereka bersengketa.

Kalau buat saya sendiri sih.. ketika Al-Qur’an menceritakan adanya ucapan ‘saudara perempuan Harun’ yang dilontarkan Yahudi kepada Maryam maka saya bisa menerimanya sepanjang tidak ada bukti yang jelas
menyatakan sebaliknya, misalnya ada rekaman ucapan waktu itu atau catatan autentik yang ada pada waktu itu..

sumber :

http://forum.swaramuslim.net/threads.php?id=4342_0_15_0_C

http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-soal-maryam-saudara-harun-bag-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar